News
Kamis, 20 Januari 2011 - 14:33 WIB

Jelang Imlek, harga kebutuhan pokok di Solo berangsur naik

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Foto: JIBI/BISNIS/ANDI RAMBE

Solo (Espos) — Menjelang peringatan hari raya Imlek, harga kebutuhan pokok di Kota Bengawan dalam sepekan terakhir berangsur naik. Namun, lantaran hari raya tersebut dirayakan beberapa kalangan saja, kenaikan harga tidak terlalu tajam.

Advertisement

Berdasarkan data pantauan Dinas Perindutrian dan Perdagangan (Disperindag) Solo, kenaikan harga terjadi pada komoditas minyak goreng, daging ayam, bawang merah dan jenis sayuran. Harga minyak goreng tanpa merek misalnya, pada pekan I bulan Januari harga rata-rata Rp 11.160/kg. Pada pekan II dan III, harga naik menjadi Rp 9.300/kg dan Rp 9.500/kg. Sedangkan harga ayam potong pada pekan I, II, dan III, masing-masing Rp 20.900/kg, Rp 21,900/kg dan Rp 22.300/kg.

Kepala Seksi (Kasi) Perdagangan Dalam Negeri Bidang Perdagangan Disperindag Solo. Corina Endang mengatakan kenaikan sejumlah bahan kebutuhan pokok dan bahan-bahan kebutuhan sehari-hari wajar terjadi menjelang perayaan hari besar. Dia melihat, kenaikan harga kali ini tidak terlalu mengkhawatirkan karena tidak menyentuh bahan kebutuhan pokok yang sensitif, seperti beras dan gula pasir.

“Kenaikan menjelang hari besar memang sudah biasa. Setiap tahun juga begitu. Melihat trennya memang kemungkinan besar akan merambat naik. Namun, tidak perlu panik karena kenaikannya wajar,” jelas Corina, saat ditemui wartawan, di kantor Disperindag Solo, Kamis (20/1).

Advertisement

Dia melanjutkan, kenaikan harga kebutuhan pokok kali ini tidak hanya dipicu datangnya perayaan hari besar Imlek, namun juga dampak dari kondisi cuaca. Musim hujan yang berkepanjangan besar kemungkinan mengganggu budidaya tanaman sayuran yang dipasok dari sejumlah daerah seputar Solo.  Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag, Eko Prajudy menilai kenaikan harga yang saat ini terjadi lebih disebabkan mekanisme pasar, dimana banyak permintaan diimbangi dengan kenaikan harga sejumlah barang. Tetapi menurut dia, kenaikan harga belum sampai pada kondisi yang mengkhawatirkan.

tsa

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Imlek
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif