News
Kamis, 20 Januari 2011 - 17:55 WIB

Ford: Terlalu banyak pajak di Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta – PT Ford Motor Indonesia memandang tahun 2011 dengan optimistis meski produsen mobil Amerika ini mengganggap terlalu banyak pajak yang dibebani pemerintah.

“Terlalu banyak pajak di Indonesia,” ujar Presiden Direktur PT Ford Motor Indonesia, Will Angove dalam Media Roundtable Ford di Grand Indonesia, Kamis (20/1).  Tahun ini lanjut Angove, pihaknya akan memantau perkembangan perpajakan mulai dari kenaikan Bea Balik Nama (BBN), penerapan pajak progresif hingga rencana pemerintah untuk menerapkan pelarangan pembelian bensin bersubsidi bagi mobil plat hitam dan merah.

Advertisement

“Untuk BBN kemungkinan naiknya akan bervariasi. Jakarta antara 10-15 persen, Surabaya, Medan sekitar 15 persen. Kami akan terus pantau itu,” ujarnya. “Tapi secara umum kami masih optimistis melihat 2011,” cetusnya.

Seperti diketahui tahun 2011 ini konsumen otomotif Indonesia mengalami beberapa “cobaan”, mulai dari kenaikan BBN yang berimbas pada kenaikan harga mobil, rencana penerapan pajak Progresif hingga larangan pembelian bensin bersubsidi di bulan April nanti. Beban konsumen itu pun juga masih ditambah kenaikan harga plastik, baja dan minyak dunia juga akan mengganggu pasar mobil.

“Kita pantau dulu semuanya. Kami optimistis itu bukan jadi penghalang,” timpal Sales and Marketing Director FMI, Bagus Susanto.

Advertisement

dtc

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Pajak Kendaraan
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif