Soloraya
Rabu, 19 Januari 2011 - 20:15 WIB

Situs purbakala Kali Woro terancam lahar dingin

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten  (Espos)–Dua buah situs purbakala di aliran Kali Woro, Desa Ngemplak Seneng, Manisrenggo, Klaten terancam hancur karena terjangan lahar dingin. Situs yang ditemukan sejak tahun 1991 tersebut saat ini kondisinya kritis karena talut penyangganya telah hancur oleh kikisan aliran Kali Woro.

Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jateng, Trihatmaji menjelaskan, BP3 Jateng berencana menginventarisasi benda cagar budaya (BCB) khususnya candi yang terancam diterjang banjir lahar dingin. Sejauh ini, terangnya, ada tiga candi di Magelang yang berdekatan dengan kali Pabelan dan Kali Tlising, yang merupakan jalur banjir lahar dingin. Ketiga candi tersebut ialah Candi Lumbung, Candi Asu dan Candi Pendhem yang ada di Magelang.

Advertisement

“Candi di Manisrenggo saat ini memang sangat mencemaskan. Karena hanya 15 meter dari aliran Kali Woro. Kalau lahar dingin, pasti keterjang,” katanya kepada Espos, Rabu (19/1).

Terpisah, Kasi Pelestarian dan Pemanfaatan BP3 Jateng Gutomo menambahkan, candi yang bernama Situs Kaliworo B tersebut terletak di sebelah barat Kali Woro dan masuk dalam alur sungai Dukuh Pacitan Desa Ngemplak Seneng Kecamatan Manisrenggo Klaten. Tepat di sampingnya merupakan jalan yang sering dilalui truk pengangkut pasir, sehingga dikhawatirkan badan jalan longsor ke arah situs. “Banjir lahar dingin kali di luar prediksi karena mengancam pula candi-candi di sepanjang aliran lahar dingin,” katanya.

Advertisement

Terpisah, Kasi Pelestarian dan Pemanfaatan BP3 Jateng Gutomo menambahkan, candi yang bernama Situs Kaliworo B tersebut terletak di sebelah barat Kali Woro dan masuk dalam alur sungai Dukuh Pacitan Desa Ngemplak Seneng Kecamatan Manisrenggo Klaten. Tepat di sampingnya merupakan jalan yang sering dilalui truk pengangkut pasir, sehingga dikhawatirkan badan jalan longsor ke arah situs. “Banjir lahar dingin kali di luar prediksi karena mengancam pula candi-candi di sepanjang aliran lahar dingin,” katanya.

Di Klaten, kata dia, ada dua yang terancam terpendam lahar dingin, yakni di Situs Kaliworo A dan Situs Kaliworo B. Menurut Gutomo, ada kemungkinan bakal dilakukan pemindahan Situs Kaliworo B sebagai upaya terakhir dalam menyelamatkan BCB dari ancaman lahar dingin dan longsor. Meski demikian, upaya terakhir tersebut harus melalui kajian mendalam dan melibatkan para arkeolog lantaran upaya pemindahan situs tak dibenarkan.

asa

Advertisement

Klaten  (Espos)–Dua buah situs purbakala di aliran Kali Woro, Desa Ngemplak Seneng, Manisrenggo, Klaten terancam hancur karena terjangan lahar dingin. Situs yang ditemukan sejak tahun 1991 tersebut saat ini kondisinya kritis karena talut penyangganya telah hancur oleh kikisan aliran Kali Woro.

Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jateng, Trihatmaji menjelaskan, BP3 Jateng berencana menginventarisasi benda cagar budaya (BCB) khususnya candi yang terancam diterjang banjir lahar dingin. Sejauh ini, terangnya, ada tiga candi di Magelang yang berdekatan dengan kali Pabelan dan Kali Tlising, yang merupakan jalur banjir lahar dingin. Ketiga candi tersebut ialah Candi Lumbung, Candi Asu dan Candi Pendhem yang ada di Magelang.

“Candi di Manisrenggo saat ini memang sangat mencemaskan. Karena hanya 15 meter dari aliran Kali Woro. Kalau lahar dingin, pasti keterjang,” katanya kepada Espos, Rabu (19/1).

Advertisement

Terpisah, Kasi Pelestarian dan Pemanfaatan BP3 Jateng Gutomo menambahkan, candi yang bernama Situs Kaliworo B tersebut terletak di sebelah barat Kali Woro dan masuk dalam alur sungai Dukuh Pacitan Desa Ngemplak Seneng Kecamatan Manisrenggo Klaten. Tepat di sampingnya merupakan jalan yang sering dilalui truk pengangkut pasir, sehingga dikhawatirkan badan jalan longsor ke arah situs. “Banjir lahar dingin kali di luar prediksi karena mengancam pula candi-candi di sepanjang aliran lahar dingin,” katanya.

Di Klaten, kata dia, ada dua yang terancam terpendam lahar dingin, yakni di Situs Kaliworo A dan Situs Kaliworo B. Menurut Gutomo, ada kemungkinan bakal dilakukan pemindahan Situs Kaliworo B sebagai upaya terakhir dalam menyelamatkan BCB dari ancaman lahar dingin dan longsor. Meski demikian, upaya terakhir tersebut harus melalui kajian mendalam dan melibatkan para arkeolog lantaran upaya pemindahan situs tak dibenarkan.

asa

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif