SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Hingga saat ini, Disnakertrans mengaku belum melihat komitmen hitam di atas putih bahwa rencana pendirian pabrik itu sudah pasti. Kondisi tersebut, mau tak mau membuat Disnakertrans sedikit khawatir. Apalagi mengingat tingginya animo calon tenaga kerja yang melamar untuk bekerja di pabrik itu. Seperti terlihat pada sesi wawancara perekrutan yang digelar di Aula PKPN Wonogiri, Rabu (19/1).
Sekitar 500 tenaga kerja wanita memenuhi ruangan itu, bahkan ada yang terpaksa berdiri. “Ini baru di satu kecamatan yaitu Kecamatan Wonogiri. Kecamatan-kecamatan lainnya belum diadakan perekrutan,” kata Kepala Disnakertrans, Sri Wiyoso, saat ditemui wartawan di sela-sela acara.
Terpisah, Kabag Kerjasama Setda Wonogiri, Teguh Setyono mengatakan dalam waktu dekat nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) kerja sama investasi antara Pemkab Wonogiri dengan PT LP akan dikirimkan ke perusahaan itu. Teguh mengaku memahami kekhawatiran Disnakertrans dan masyarakat pada umumnya perihal kepastian pendirian pabrik itu. “Sejak awal Bupati sudah menekankan, dan hal ini akan kami pastikan masuk dalam salah satu klausul MoU, bahwa PT Liebra Permana akan mendirikan pabrik di Wonogiri sebagai bagian dari perjanjian kerja sama,” katanya.
Menurut Teguh, antara Pemkab dan PT LP sudah saling bertemu dan berkirim surat. Dalam salah satu surat itu PT Liebra Permana meminta penyediaan tenaga kerja sebanyak 1.500 orang sebagai operator mesin jahit.
shs