Soloraya
Rabu, 19 Januari 2011 - 10:57 WIB

Kendalikan hama, PHP Ngadirojo instensif lakukan sosialisasi

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Petugas pengamat hama dan penyakit (PHP) di Kecamatan Ngadirojo dan Nguntoronadi intensif melakukan sosialisasi penanganan organisme penganggu tanaman (OPT) tersebut guna pengendalian perkembangan dan penyebaran serangan.

Petugas PHP Kecamatan Ngadirojo dan Nguntoronadi, Febriyanto Purnomo, menyebutkan saat ini wilayah kerjanya relatif aman dari gangguan serangan hama. Wereng yang mengganas di sejumlah kecamatan lain di Wonogiri disebutkan tidak ditemui di dua kecamatan setempat.

Advertisement

“Wereng sampai saat ini tidak ada. Yang ditemui hanya hama kresek. Tetapi sekarang sudah terkendali,” ungkapnya di sela-sela sosialisasi penggunaan pestisida dan pupuk organik yang diikuti anggota kelompok tani Dusun Latung Desa Jatimarto, Ngadirojo, Selasa (18/1) siang.

Febriyanto mengemukakan hama kresek sempat menyerang areal persawahan petani di tiga desa berbeda di Ngadirojo, masing-masing di Mlokomanis Wetan, Kerjo Lor, dan Jatimarto. Hama tersebut mengakibatkan daun menguning dan buah tanaman menjadi kurang sempurna. Jika tidak segera ditangani, kondisi tersebut akan memicu penurunan produktivitas tanaman.

Sementara Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Jatimarto, Ngadirojo, Mubandi, menyatakan pihaknya tetap mewaspadai kemungkinan munculnya serangan wereng dan OPT lain di areal pertanian setempat. Petani diimbau aktif melakukan pemantauan dan pengamatan terhadap tanaman agar hama penyakit bisa diketahui dan dikendalikan sesegera mungkin.

Advertisement

“Musim tanam ini di Ngadirojo umumnya baik, termasuk di Jatimarto. Petani berharap kondisi seperti ini bisa dipertahankan agar saat panen nanti hasilnya pun bisa maksimal,” sambungnya.

Seperti disampaikan Mubandi, luas areal persawahan di desanya mencapai sekitar 80 hektare, meliputi lahan dengan sistem irigasi teknis 45 hektare, irigasi setengah teknis 25 hektare, dan 10 hektare lainnya areal tadah hujan. Dengan luas areal pertanian sebesar itu, Desa Jatimarto juga mencanangkan bebas dari penggunaan pupuk kimia di tahun 2015 mendatang.

try

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : PHP
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif