Lifestyle
Selasa, 18 Januari 2011 - 09:08 WIB

Rajin minum susu kurangi risiko kanker usus

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - foto: Thinkstock

foto: Thinkstock

Advertisement

Otago–Selandia Baru, Kebiasaan minum susu tidak hanya baik bagi kesehatan tulang dan gigi, tetapi juga bisa mencegah kanker. Penelitian membuktikan orang-orang yang rajin minum susu sejak masa kanak-kanak punya risiko lebih kecil untuk kena kanker usus.

Kandungan mineral dalam susu yang disebut-sebut mampu mengurangi risiko kanker usus adalah kalsium. Pada orang dewasa, suplemen kalsium telah terbukti mampu menghambat pertumbuhan adenoma atau sejenis tumor ganas yang biasa menyerang usus besar atau kolon.

“Penelitian kami membuktikan bahwa kalsium juga bermanfaat bagi anak-anak di usia pertumbuhan, untuk mengurangi risiko kanker kolon,” tulis para peneliti dalam laporannya, seperti dikutip dari NZHerald.co.nz, Selasa (18/1).

Advertisement

Laporan yang dimuat dalam American Journal of Epidemiology tesebut memaparkan hasil penelitian 2 ahli dari Otago University, Prof Brian Cox dan Dr Mary Jane Sneyd. Tak kurang dari 1.000 orang dewasa di Selandia Baru dilibatkan dalam penelitian yang diklaim sama sekali tidak didanai oleh pabrik susu.

Para partisipan adalah orang dewasa yang pada masa kecilnya sempat mengalami program pembagian susu gratis dari pemerintah setempat untuk anak-anak sekolah antara tahun 1937-1967. Susu gratis itu dibagikan setiap hari, masing-masing dikemas dalam botol berukuran 284 mL.

Meski tidak perlu membayar karena didanai oleh pemerintah, pada masa itu tidak semua partisipan berkesempatan mendapatkan susu gratisan. Selain karena distribusi yang tidak merata, beberapa mengaku memang tidak senang minum susu.

Advertisement

Hasil penelitian itu menunjukkan, partisipan yang dulunya rajin mengonsumsi susu gratisan lebih jarang terkena kanker usus ketika dewasa. Dibandingkan dengan risiko kanker usus pada partisipan yang mengaku tidak doyan susu, perbedaannya cukup bermakna yakni sekitar 30-38 persen lebih rendah.

dtc/tiw

Advertisement
Kata Kunci : Susu
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif