Lifestyle
Senin, 17 Januari 2011 - 15:45 WIB

Rokok masih jadi pemicu utama kanker paru

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - foto: Thinkstock

foto: Thinkstock

Advertisement

Jakarta–Kanker tidak memiliki penyebab tunggal karena dipicu oleh banyak faktor yang saling berhubungan, termasuk genetik dan lingkungan. Namun berbagai penelitian menunjukkan, rokok masih menjadi pemicu paling dominan pada kanker paru-paru.

Hubungan antara rokok dan kanker paru diteliti pertama kali pada tahun 1970-an oleh ilmuwan Inggris, Richard Doll dan Richard Peto. Penelitian yang dilakukan di kalangan dokter itu membandingkan risiko kanker dengan kebiasaan merokok para dokter.

“Penelitian itu menunjukkan ada peningkatan risiko yang cukup bermakna. Dokter yang merokok risikonya lebih besar untuk terkena kanker paru dibandingkan yang tidak merokok,” ungkap Dr Ronald Hukom SpPD-KHOM, dokter spesialis kanker dari RS Kanker Dharmais Jakarta saat dihubungi, Senin (17/1).

Advertisement

Dr Ronald menambahkan, sejak saat itu penelitian tentang penyebab kanker paru terus dikembangkan. Selain terbukti berhubungan dengan kebiasaan merokok, belakangan makin banyak bukti ilmiah yang menunjukkan faktor lingkungan juga meningkatkan risiko kanker paru terutama pada perokok pasif.

“Perokok pasif jelas mengalami peningkatan risiko, kalau itu tidak bisa dibantah. Selain itu, asbes yang dulu banyak dipakai sebagai langit-langit di rumah sederhana juga meningkatkan risiko kanker paru,” tambah Dr Ronald.

Masih soal kebiasaan merokok, Dr Ronald mengakui di kalangan dokter sekalipun perilaku ini masih sulit dihilangkan sama sekali. Meski tidak ada statistik yang menunjukkan angka pastinya, ia memperkirakan di lingkungannya sendiri ada sekitar 5 persen dokter yang merokok.

Advertisement

Menurutnya, ada orang memang punya ketahanan lebih sehingga sampai tua tidak pernah sakit meski punya kebiasaan merokok. Namun orang-orang seperti itu tidak boleh mengabaikan bahwa sebagian orang lainnya punya faktor genetik yang membuatnya bisa terkena kanker, meski hanya menghirup asap rokok dari lingkungannya.

dtc/tiw

Advertisement
Kata Kunci : Rokok
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif