Beijing–Pembatasan mobil di Beijing boleh berlanjut, namun untuk mobil ramah lingkungan pemerintah China masih berbaik hati. China kini tengah mempersiapkan pembangunan lahan parkir untuk 10 juta mobil listrik.
Seperti dikutip Reuters, Senin (17/1), rencana itu diperkirakan akan terwujud pada 2020. Konsumsi BBM lebih dari setengahnya berasal dari impor luar negeri. Untuk mengurangi ketergantungan itulah, mobil listrik menjadi solusinya.
“Pemerintah bekerja sesuai pada rencana dan saya pikir ini akan diumumkan dengan segera, yang pada dasarnya menyerukan para rakyatnya untuk memiliki kendaraan listrik. Karena dalam 10 tahun, lahan parkir untuk 10 juta (unit) akan tercipta,” Presiden Beijing Automotive Industry Holding Co (BAIC) Wang Dazong.
Beijing juga diperkirakan untuk memfokuskan upaya-upaya yang paling pada
kendaraan listrik murni, dibandingkan dengan mobil hybrid gabungan mesin bensin listrik atau bahan bakar kendaraan hidrogen-sel.
Industri-industri seperti Volkswagen AG, General Motors Co dan produsen lokal Geely melihat ini peluang yang bagus dan ingin memanfaatkan apa yang tampaknya akan menjadi pasar yang besar untuk kendaraan listrik bertenaga baterai, bahkan produsen lokal telah mengumumkan untuk memproduksi kendaraan listrik di China.
Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China juga telah memberikan tanda-tanda pada Oktober lalu. “Produksi negara kendaraan listrik di China bisa mencapai 1 juta unit dan mencapai 40 juta total kendaraan,” ujarnya.
Untuk mendukung elektrifikasi mobil, China juga akan memotong bahan bakar fosil murah dam juga paling kotor, yaitu batubara. Bahkan sekarang China telah menggunakan tenaga air. Bahkan pada tingkat yang lebih rendah angin, gas dan tenaga nuklir untuk melengkapi sektor batubara, yang dapat menyediakan sekitar 70 persen tenaga listrik China.
Hal ini juga membuat para eksekutif industri memberikan tanggapan. “Sekarang, jika sebuah perusahaan ingin memproduksi dan menjual mobil listrik di China, mereka bebas,” kata eksekutif industri lain.
dtc/tiw