Soloraya
Minggu, 16 Januari 2011 - 14:53 WIB

Bayi super besar lahir berbobot 6 kg

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - SUPER BESAR--Bayi pasangan Wiyono-Mulyati, warga Desa Sempukerep, Kecamatan Sidoharjo ini lahir dengan RS Bersalin Fitri Chandra dengan berat 6 kg, Sabtu (15/1) pagi. Saat ini, bayi itu dirawat di RS Anak Astrini. Foto diambil Minggu (16/1). (FOTO:Suharsih)

SUPER BESAR--Bayi pasangan Wiyono-Mulyati, warga Desa Sempukerep, Kecamatan Sidoharjo ini lahir dengan RS Bersalin Fitri Chandra dengan berat 6 kg, Sabtu (15/1) pagi. Saat ini, bayi itu dirawat di RS Anak Astrini. Foto diambil Minggu (16/1). (FOTOuharsih)

Wonogiri (Espos)–Bayi laki-laki di ruang perawatan bayi risiko tinggi (Risti) RS Anak Astrini, Wonogiri, Minggu (16/1) pagi itu tak banyak bergerak. Matanya terpejam rapat, hanya berupa garis di atas pipi super tembam berwarna merah muda seperti sepasang buah apel. Selang oksigen terpasang di lubang hidungnya, sementara napasnya sangat cepat, nyaris tersengal.

Advertisement

Melihat ukuran dan bobotnya yang mencapai 5,7 kg, orang mungkin akan terkecoh, mengira bayi ini sudah berumur tiga atau empat bulan. Padahal, usia anak keempat pasangan Wiyono dan Mulyati, warga RT 4/RW 5 Desa Sempukerep, Kecamatan Sidoharjo, kemarin pagi baru sekitar 24 jam.

Bayi ini lahir melalui operasi caesar di RS Bersalin Fitri Chandra yang terletak bersebelahan dengan RS Anak Astrini, Sabtu (15/1) pagi, dengan bobot 6 kg, atau sekitar dua kali bobot normal bayi baru lahir.

“Waktu dirujuk ke sini kemarin pagi (Sabtu), bobotnya memang 6 kg, tapi pagi ini (Minggu) kami timbang lagi bobotnya 5,7 kg. Kondisinya bagus dan seluruh organ vital maupun fisiknya lengkap. Di lihat dari usia kehamilan ibunya juga sudah mencukupi,” ungkap dokter jaga di RS Anak Astrini, dr Celly Septiana, saat ditemui wartawan, Minggu.

Advertisement

Menurut dr Celly, bayi lahir berukuran besar bukan hal yang aneh jika sang ibu penderita gula darah tinggi atau diabetes melitus. Sedangkan ibu bayi tersebut, Mulyati, menurut hasil pemeriksaan laboratorium, gula darahnya normal.

“Hanya memang kabarnya, tiga anak sebelumnya juga lahir dengan ukuran besar, tapi tidak sebesar yang terakhir ini. Waktu mau melahirkan si ibu kejang, tekanan darah tinggi dan bengkak kaki sehingga langsung disarankan operasi,” terang dr Celly.

Kelahiran bayi yang belum diberi nama itu memang membuat pasangan Wiyono-Mulyati bahagia. Namun kebahagiaan pasangan ini dibayang-bayangi kekhawatiran.

Advertisement

“Ya tetap khawatir, wong bobotnya waktu lahir sangat besar. Takut kalau ada yang tidak beres. Saya hanya bisa berdoa semoga semuanya baik-baik saja,” ujar Wiyono, saat ditemui di sela-sela menunggui isterinya di RS Bersalin Fitri Chandra.

Wiyono yang sehari-hari bekerja sebagai petani itu mengatakan tidak ada gejala yang aneh selama kehamilan isterinya. Dengan berat badan isterinya yang mencapai 86 kg, awalnya kehamilan itu tidak tampak dan baru diketahui setelah usia kehamilan lima bulan. Pola makannya pun normal, bahkan dikatakan Wiyono, istrinya agak kesulitan makan selama hamil.

“Cuma kok sebulan menjelang kehamilan, badan istri saya makin besar dan makin besar hingga mencapai 100 kg. Ini benar-benar di luar dugaan. Tiga anak saya sebelumya juga lahir besar tapi tidak sebesar ini,” katanya.

Ditambahkan salah satu kerabatnya, Sarwanto, anak pertama Wiyono-Mulyati yang berumur 18 tahun, kini berbobot 90 kg. “Tapi seingat saya, anak pertama sampai ketiga, waktu lahir beratnya hanya 3-4 kg,” imbuhnya.

shs

Advertisement
Kata Kunci : Bayi Raksasa
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif