Soloraya
Selasa, 11 Januari 2011 - 20:38 WIB

Klaten tingkatkan kewaspadaan terhadap banjir lahar

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir lahar dingin dari puncak Gunung Merapi. Untuk mencegah adanya korban jiwa akibat terjangan banjir lahar dingin, kawasan di sekitar dam Sukorini serta dam Borangan di Kecamatan Manisrenggo dipasangi lampu penerangan serta portal.

Hal itu mengemuka dalam rapat koordinasi antisipasi bahaya lahar dingin Merapi yang dipimpin Asisten II Sekda Klaten, Edy Hartanta di kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, Selasa (11/1). Rapat dihadiri pejabat DPU, Bagian Kesra, Bagian Pembangunan, Badan Kesbangpol dan Linmas serta sejumlah camat yang wilayahnya dilewati alur Kali Woro.

Advertisement

Kasubbid Potensi Linmas Badan Kesbangpol dan Linmas Klaten, Joko Rukminto, saat dijumpai wartawan seusai rapat mengatakan hasil rapat menginstruksikan ke wilayah agar masyarakat lebih waspada mensikapi ancaman lahar dingin yang akhir-akhir ini sering terjadi. “Warga diimbau bergotong royong untuk penguatan tanggul dan normalisasi Kali Woro.”

Dia menguraikan, kawasan sekitar jembatan Sukorini dan Borangan dipasang penerangan masing-masing dua titik untuk memudahkan pantauan saat malam hari. Sebab, lokasi itu kerap dilewati pengguna jalan dari dua arah. Dipaparkan olehnya, di ujung kedua jembatan itu juga dipasangi portal pengaman yang bisa ditutup saat puncak Merapi hujan deras.

Joko menguraikan, Camat diminta menginventarisasi warga dan bangunan dalam jarak 300 meter dari bibir Kali Woro. Deteksi dini bencana diaktifkan dengan ronda dan disebarluaskan lewat speaker masjid. Dia menambahkan, di setiap desa disiapkan tempat pengungsian yang secara insidentil bisa dipakai warga mengungsi saat terjadi banjir lahar dingin.

Advertisement

Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Klaten, Sri Winoto menjelaskan, pihaknya menyiapkan edaran supaya warga meningkatkan kewaspadaan. Menurutnya, jarak aman 300 meter dari bibir Kali Woro harus dipatuhi oleh warga. Apalagi, lanjutnya, sejumlah infrastruktur penahan lahar dingin sudah peres sehingga jika terjadi banjir lagi dikhawatirkan terjadi luapan.

Camat Manisrenggo, Gandung Wahyudi Martono mengatakan, dua truk disiapkan di setiap RT yang lokasinya berada di sepanjang alur Kali Woro untuk mengangkut warga jika sewaktu-waktu banjir lahar dingin terulang. “Alternatif mengungsinya menuju Desa Kadilaju, Kecamatan Karangnongko. Tapi sifatnya sementara, kalau banjir reda ya kembali ke rumah.”

rei

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Banjir Lahar Dingin
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif