Ini disampaikan SBY dalam rapat kerja tentang pelaksanaan program pembangunan tahun 2011 di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (10/1).
“Selain good news, ada bad news yang ingin saya sampaikan. Pertama dunia sekarang ini mengalami inflasi atau kenaikan harga pangan dan energi. Jangan main-main. Kalau tidak bisa kita pecahkan masalah ini, maka bisa berbahaya,” tutur SBY.
Kedua, lanjut SBY, APBN harus terus aman dan sustain, namun saat ini mengalami tekanan karena subsidi yang besar. Karena itu ke depan subsidi harus tepat sasaran kepada yang berhak, yaitu yang berpenghasilan rendah. Orang kaya buat apa kita beri subsidi.
Kedua, lanjut SBY, APBN harus terus aman dan sustain, namun saat ini mengalami tekanan karena subsidi yang besar. Karena itu ke depan subsidi harus tepat sasaran kepada yang berhak, yaitu yang berpenghasilan rendah. Orang kaya buat apa kita beri subsidi.
Lalu ketiga, penyerapan anggaran belum optimal yang menyebabkan stimulasi pertumbuhan ekonomi juga belum optimal. “Ini juga karena masih kurangnya infrastruktur terutama listrik,” imbuh SBY.
Bad news keempat adalah masih adanya hambatan investasi terutama perizinan dan kepastian hukum. Karena itu SBU meminta setiap aparat penegak hukum untuk memastikan kepastian hukum untuk investasi.
Dikatakannya kalau pembayaran pajak tidak benar maka penerimaan negara berkurang. Dan untuk memenuhi belanja, negara terpaksa berutang. “Padahal kita ingin mengurangi utang,” kata SBY.
Keenam, SBY menyinggung soal masih banyaknya praktik pertambangan dan kehutanan yang merusak lingkungan. Banyak perusahaan di kedua sektor ini yang lalau menjaga lingkungan.
“Saya minta Pemda untuk menindak tegas, dan saya akan mengunjungi daerah yang lingkungannya rusak,” tegas SBY.
Lalu ketujuh, masih adanya fenomena money politics yang dinilai SBY menghancurkan demokrasi. “Ini sangat menyedihkan,” aku SBY.
‘Berita buruk’ selanjutnya, masih adanya sejumlah pelayanan kepada rakyat yang belum bekerja dengan baik seperti di bidang kesehatan untuk penyandang cacat, lansia, dan orang miskin.
Kesembilan, perlindungan terhadap TKI masih banyak kelemahannya baik dari daerah, pusat, dan di luar negeri.
“Terakhir, sejumlah daerah masih belum memiliki kesiagaan dan kesiapan mengatasi bencana alam. “Padahal negara kita rawean bencana gempa bumi, tsunami, gunung berapi, tanah longsor, banjir bandang, dan sebagainya. Ini tantangan kita,” tukas SBY.
dtc/tiw