Bandung–Pihak Kontraktor proyek Trans Studio BSM PT Total Bangun Persada mengklaim ambruknya pilar penyangga karena faktor alam. Pilar tersebut jatuh karena tertiup angin.
“Ini karena angin kencang, sehingga mengakibatkan balok beton itu patah,” ujar Site Manager PT Total Bangun Persada Vadil Azim, saat ditemui di kantor Manajemen BSM, Jalan Gatot Subroto, Senin (10/1).
Menurut Vadil, pengerjaan pengecoran balok tersebut dikerjakan, Minggu (09/1) sekitar pukul 21.00 WIB. Namun pengerjaan terhenti Senin (10/1) pukul 02.00 WIB karena hujan deras. “Pukul 04.00 WIB pengecoran dilanjutkan lagi,” terang vadil.
Namun sekitar pukul 06.30 WIB saat dilakukan pengecekan oleh dua pekerja tiba-tiba pilar sepanjang 18 meter tersebut ambruk. Sehingga dua pekerja yang sedang mengecek hasil coran jatuh dan menderita luka. Menurut Vadil, saat kejadian kedua pekerja tersebut menggunakan tali pengaman.
“Dua orang yang luka adalah dua pekerja di bagian pengecekan,” ujar Vadil sambil menambahkan bahwa kedua pekerjanya jatuh dari ketinggian 8 meter.
Sementara itu, Humas BSM, Tria Filia Santi mengatakan kedua korban tersebut adalah warga Cilacap. Dari keterangannya, korban bernama Kasna dan Caska. “Informasi yang kami peroleh, dua pekerja itu menderita patah tulang,” terangnya.
Triya membantah pihaknya tidak melapor ke polisi. Menurut Tria, pihak Manajemen BSM sudah melapor ke Disnaker Kota Bandung dan polisi yang ada di sekitar BSM. Biaya perawatan kedua korban ini, lanjut Tria, akan dibayar oleh manajemen gedung.
Seperti diberitakan salah satu pilar penyangga atap Gedung Trans Studio Bandung Super Mal (BSM) di lantai 4 ambruk. Pilar yang baru dicor semalam itu ambruk sekitar pukul 06.45 WIB, Senin. Kejadian tersebut sontak membuat heboh warga Kelurahan Cibangkong Rt 2 RW 5, Kecamatan Batununggal.
dtc/tiw