Soloraya
Senin, 10 Januari 2011 - 22:24 WIB

Banjir lahar dingin rusak sejumlah infrastruktur

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)–Banjir lahar dingin dari puncak Merapi di alur Kaliworo, Minggu (9/1) malam, merusakkan sejumlah infrastruktur dan sarana penghubung warga antarwilayah. Terjangan material Merapi membuat dam Karangbutan di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang jebol serta meluluhlantakkan jembatan sesek yang menghubungkan dua desa di Kecamatan Manisrenggo.

Sementara, dua truk pencari pasir yang terseret lahar dingin berhasil dievakuasi secara bergotong royong. Rantini, 40, warga Pejenan, Desa Sukorini, Manisrenggo, Senin (10/1), mengatakan jembatan sesek yang menghubungkan Pejenan dengan Pajegan, Desa Ngemplakseneng musnah diterjang banjir lahar dingin. “Padahal sesek itu baru beberapa hari selesai digarap tapi malah hilang terseret banjir,” jelasnya di lokasi.

Advertisement

Menurut dia, aliran banjir lahar dingin disertai pasir dan batu-batu besar di Kaliworo menimbulkan suara gemuruh mirip suara pesawat terbang yang akan mendarat sehingga membuat warga panik, Minggu malam. Dia mengaku sempat mengungsi ke rumah tetangga desa yang rumahnya cukup jauh dari bibir Kaliworo untuk menghindari kemungkinan terburuk. Namun beberapa jam kemudian setelah situasi dinilai cukup aman, ia kembali ke rumah.

Warga Sukorini lainnya, Warsiyem, 45, mengatakan dirinya sudah mengemasi barang-barang penting supaya mudah dibawa mengungsi. Menurut dia, suara petir dan gemuruh yang terdengar saat terjadi banjir lahar membuatnya teringat pada saat Merapi meletus. “Kalau di atas (puncak) kelihatan mendung, kami waspada dan siap mengungsi,” jelasnya.

Pada bagian lain, Komandan SAR Klaten, Pandu Wirabangsa, mengatakan dam Karangbutan di Sidorejo jebol sepanjang lima meter diterjang lahar dingin. Menurutnya, personel SAR disiagakan dan memantau perkembangan situasi puncak Merapi. Selain itu, SAR juga berpatroli di sepanjang alur Kaliworo yang mengalami penyempitan akibat timbunan material.

Advertisement

Berdasar pantauan, Senin, kawasan Kaliworo dipenuhi para pencari pasir. Dua truk yang terseret banjir sepanjang ratusan meter hingga Dusun Beteng, Desa Kecemen, Manisrenggo, masing-masing Nopol AD 1577 AG serta AD 1306 ND bisa dievakuasi. Nahas, dahsyatnya terjangan banjir membuat salah satu truk rusak berat dan hanya tersisa rangka dan ban.

Sementara, arus lalu lintas melewati dam Sukorini terhambat lantaran lahar dingin masih mengalir di kawasan itu. Camat Manisrenggo, Gandung Wahyudi, mengatakan pihaknya tak bisa melarang warga yang mencari pasir di Kaliworo. “Tapi kami tetap minta warga waspada karena ada timbunan pasir yang masih lunak sehingga berbahaya kalau dilintasi.”

rei

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Banjir Lahar Dingin
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif