Solo (Espos)--Pembuatan taman (tamanisasi-red) Jl Ki Hajar Dewantara Jebres tahun 2010 lalu memicu terjadinya kecelakaan lalu-lintas (Lakalantas).
Pasalnya keberadaan taman-taman itu membuat Jl Ki Hajar Dewantara sering tergenang air saat hujan deras mengguyur beberapa jam. Pernyataan itu disampaikan Camat Jebres, Basuki Anggoro Hexa saat ditemui Espos di ruang kerjanya Jumat (7/1).
“Setelah dibangun taman sering terjadi genangan air di sisi selatan jalan utamanya di depan kantor baru BPN. Parahnya kedalaman genangan cukup besar untuk menghambat lalu-lintas kendaraan,” ujarnya.
Kondisi itu diperparah rendahnya kesadaran pengguna jalan. Pengguna jalan sering saling serobot dan melintas di jalur salah. Padahal Jl Ki Hajar Dewantara tergolong jalur cepat dan padat kendaraan bermotor dengan keberadaan Kantor Kecamatan Jebres dan BPN. Selain itu juga padat oleh pejalan kaki seperti kalangan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS). Untuk membantu kelancaran arus Lalin petugas Linmas Jebres rutin dikerahkan utamanya pada jam sibuk.
Namun untuk solusi ke depan Hexa menilai perlunya penempatan petugas Dishub di titik rawan kecelakaan di Jl Ki Hajar Dewantara. Juga dengan menghilangkan faktor-faktor penghambat/pengganggu Lalin seperti genangan air dan endapan. Terpisah, Kasi Trantib Kecamatan Jebres, Eko Nugroho berencana mengajukan permohonan pemasangan pelican crossing, pembuatan zebra cross dan lampu Lalin warna kuning supaya pengguna jalan melaju pelan. “Pekan depan saya akan layangkan permohonan kepada Dishub,” tegasnya.
kur