Boyolali (Espos)–Tim dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang melakukan pemetaan tingkat kerusakan bencana Merapi di wilayah Kecamatan Selo. Tim mengecek kondisi di Desa Tlogolele, Jrakah dan Klakah, Selo.
Ketua Pusat Studi Bencana LPPM Undip Semarang Ir Suseno Darsono MSc PhD mengatakan pemetaan itu dilakukan untuk mengetahui kondisi riil pascabencana Merapi. “Pemetaan dan pengecekan itu dilakukan terkait rencana penyaluran bantuan dari masyarakat kepada warga di lereng Merapi,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (4/1).
Dari hasil pengecekan, jelas Suseno, banyak usulan yang masuk dari masyarakat, antara lain perbaikan jaringan pipa air bersih, pembangunan musala dan fasilitas umum lainnya. “Dari usulan itu, jaringan pipa air bersih menjadi prioritas pertama,” tandas dia.
Terpisah, salah seorang warga Klakah, Selo, Pardi mengatakan menyambut positif rencana tim Undip tersebut. Pihaknya berharap pembangunan jaringan pipa air bersih itu bisa segera terealisasi. “Pascabencana Merapi itu membuat jaringan pipa yang selama ini ada banyak yang mengalami kerusakan. Terlebih saat banjit lahar dingin banyak yang rusak,” tandas dia.
fid