Soloraya
Rabu, 5 Januari 2011 - 22:19 WIB

Aksi penipuan bermodus CPNS catut nama pejabat BKD

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Para pegawai honorer di Pemerintah Kota (Pemkot) Solo diimbau waspada. Sebab, momentum penyelenggaraan seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang belum lama ini digelar ternyata banyak dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan aksi penipuan. Bahkan nama sejumlah pejabat, terutama di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) pun dicatut.

Penipu tersebut menjanjikan sanggup mengupayakan lolos proses verifikasi dan validasi serta diangkat menjadi CPNS. Tentu dengan meminta sejumlah uang yang ditransfer ke rekening bank. Besarnya bervariasi, mulai Rp 10 juta hingga 20 juta. Tidak hanya dari jalur pelamar umum, guru wiyata bakti (WB) dan tenaga honorer pun ikut menjadi sasaran.

Advertisement

Seperti yang dialami salah seorang guru WB salah satu taman kanak-kanak (TK) di wilayah Kecamatan Jebres, Solo, Ning. Pada Rabu (5/1) kemarin, Ning menerima telepon dari seseorang pria yang mengaku sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Pegawai di BKD Kota Solo, Daryono.

Ning diminta segera menyerahkan berkas lamaran CPNS agar bisa diikutsertakan dalam pengangkatan PNS. Oknum itu juga beralasan, Ning terpilih karena merupakan guru WB terlama di sekolah tersebut. Pria tersebut juga menyebut, memperoleh data dirinya dari pihak sekolah. Hal itu sempat membuat Ning percaya.

Advertisement

Ning diminta segera menyerahkan berkas lamaran CPNS agar bisa diikutsertakan dalam pengangkatan PNS. Oknum itu juga beralasan, Ning terpilih karena merupakan guru WB terlama di sekolah tersebut. Pria tersebut juga menyebut, memperoleh data dirinya dari pihak sekolah. Hal itu sempat membuat Ning percaya.

“Saya kaget saat dihubungi. Karena sedang berada di sekolah, sehingga tidak siap berkas apapun. Padahal, dia minta dikumpulkan di BKD saat itu juga,” ungkap Ning kepada wartawan, Rabu.

Menurutnya, pria tersebut berbicara dalam nada tinggi dan sempat menyalahkan Ning karena nomor teleponnya tak bisa dihubungi sejak beberapa hari lalu. Padahal, ketika tidak ada rekaman panggilan masuk dalam Ponselnya.

Advertisement

Ning lantas meminta konfirmasi terkait hal itu kepada BKD. Ternyata, memang tidak pernah ada pengumuman pengangkatan WB. Nomor telepon Kabid Pengembangan Pegawai Daryono pun berbeda dengan nomor yang menghubungi Ning.

Saat dimintai konfirmasi terkait hal itu, Kepala BKD Kota Solo, Etty Retnowati menegaskan, BKD tidak pernah melakukan kontak langsung dengan CPNS, GTT maupun WB. Seluruh proses terkait seleksi pegawai dilakukan pengumuman resmi melalui <I>website<I> atau ditempel.

“Saya tadi juga sudah mendapat laporan dari Pak Daryono soal itu.Saya minta masyarakat tidak mudah terbujuk hal seperti itu. Tidak pernah ada mekanisme seleksi kepegawaian melalui telepon. Semua ada pengumuman resminya,” tegas Etty.

Advertisement

Lebih lanjut dikatakan, hingga saat ini memang pengangkatan untuk WB dan GTT belum ada payung hukumnya. Dia mengakui, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (KemenPAN) memang sudah meminta pendataan tenaga honorer non-APBN/APBD (kategori II) yang totalnya mencapai 865 orang.

“RPP memang sudah ada, tapi selama belum sah menjadi PP, kami tidak akan melangkah tanpa peraturan yang jelas,” tegasnya.

Dituturkan Etty, kasus serupa juga beberapa kali terjadi dengan mencatut namanya. Para korban mengaku diminta membayar antara Rp 10 juta hingga 20 juta untuk pemberkasan. Untungnya sebelum membayar, mereka mengonfirmasi lebih dulu ke BKD. “Kalau memang ada bujukan seperti itu, silakan cek dulu ke kami,” pungkasnya.

Advertisement

sry

Advertisement
Kata Kunci : CPNS Penipuan
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif