Tokoh
Senin, 3 Januari 2011 - 13:56 WIB

Sabam Sirait: Jangan lupa bernafas

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Meski tidak lagi aktif di parlemen, Sabam Sirait menjaga silahturahmi dengan koleganya sesama politisi.

Salah satunya adalah dengan mengadakan pertemuan santai yang juga dihadiri Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid.

Advertisement

Acara berlangsung, Minggu (2/1), di kediaman pribadi Sabam Sirait yang beralamat di Jl Depsos, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Meski sempat terganggu hujan lebat, tetapi warga sekitar dan para politisi senior yang diundang tetap hadir.

Advertisement

Meski sempat terganggu hujan lebat, tetapi warga sekitar dan para politisi senior yang diundang tetap hadir.

Megawati Soekarnoputri hadir berpasangan bersama Taufik Kiemas. Sementara Hidayat Nur Wahid, datang seorang diri. Abdul Majid, salah seorang pendiri PDI yang merupakan hasil penyatuan lima Parpol pada 1973, juga hadir.

“Penandatangan berdirinya PDI pada tahun 1973 yang masih hidup, Majid dan aku. Yang lain sudah pada pergi (tutup usia -red),” canda Sabam dan disambut gelak tawa para hadirin.

Advertisement

Pertemuan ini tak ubahnya reuni antar politisi senior dan mereka benar-benar mengisi acara dengan bersantai.

Taufiq Kiemas tampak bersemangat menyanyikan lagu favoritnya yang berjudul “Can’t Help Falling in Love with You”. Lagu yang dipopulerkan oleh mediang Elvis Presley itu, dia bawakan dengan iringan organ tunggal.

Demikian juga dengan Abdul Majid. Meski duduk di kursi roda, tetapi pria yang selalu mengenakan peci itu tetap bersemangat menyanyikan lagu “Indonesia Pusaka”.

Advertisement

“Definisi mati menurut Majid adalah lupa bernafas. Jadi kau jangan lupa bernafas, hahaha….,” kelakar Sabam kepada Abdul Majid.

Sementara untuk Hidayat Nur Wahid, Sabam memperkenalkannya sebagai sabahat lama dan teman diskusi. Salah satu isu yang selalu mereka diskusikan adalah isu mengenai zionisme.

“Nur Wahid ini baik sekali sama saya  Dia sering ajak saya ke rapat-rapat umum di Senayan untuk melawan zionisme. Saya disuruh bicara dan habis itu dia kutip omongan saya,” kata Sabam, yang sudah berusia 75 tahun, namun masih energik itu.

Advertisement

dtc/nad

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif