Penutupan jalur selama sembilan jam sejak pukul 02.00 dini hari ini menyebabkan tujuh KA terpaksa menunda keberatangkatan. Ketujuh KA tersebut adalah KA Argo Bromo, Blora Ekspres, Pandanwangi, Argo Anggrek, Sembrani, Matramaja.
Bahkan KA Kertajaya jurusan Jakarta-Surabaya harus berhenti selama kurang lebih sembilan jam di Stasiun Tegowanu, akibat tanggul rel longsor tergerus banjir dan jembatan rel yang terendam banjir KB I di KM 27.900 tersebut.
“Kondisinya tidak memungkinkan, selain longsor sepanjang delapan meter, jembatan rel juga terendam banjir sehingga jika dipaksakan lewat akan membahayakan kereta yang lewat,” Paimin, petugas bagian jalan rel PT KAI Gubug, ketika ditemui di lokasi kejadian, Minggu.
Dari informasi yang diperoleh Espos, penyebab longsornya bahu rel tersebut akibat daerah hulu atau bagian atas (Kedungjati-Salatiga-red) hujan deras. Sehingga KB satu meluap membawa berbagai sampah.
Akibatnya ketika sampah tertahan di jembatan rel di Desa Mangunsari, air meluap dan merendam rel, tidak hanya itu, derasnya air menggerus bahu rel sebelah barat dan menyebabkan longsor delapan meter.
“Sampah yang tertahan menyebabkan KB I meluap dan berbelok arah ke barat jembatan dan menggerus bahu rel sebelah selatan hingga longsor delapan meter,” ujar Warsito, petugas bagian kontruksi jembatan PT KAI Cepu saat meninjau lokasi kejadian.
Setelah mendapat informasi adanya kejadian tersebut, PT KAI Daop IV Semarang langsung mengerahkan puluhan pekerja untuk membendung luapan air dengan karung plastik berisi bales kricak yang didatangkan dari Weleri, Kendal dan membersihkan sampah yang tertahan di bawah jembatan.
“Jalur ini baru bisa dilalui sekitar pukul 11.00 WIB, itupun KA yang lewat harus ekstra hati-hati dan harus mengurangi kecepatan,” kata Paimin.
rif