News
Minggu, 2 Januari 2011 - 22:03 WIB

Pembunuhan remaja Mojosongo bermotif dendam

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Andi Wibowo, 15, warga Jalan Harjuno nomor 31, RT 4/RW VII, Perum Solo Elok, Mojosongo tewas setelah dianiaya temannya sendiri di kompleks Makam Untoroloyo, Jebres, Minggu (2/1). Pelajar tingkat menengah tersebut dipastikan tewas setelah mendapatkan 17 tusukan di bagian tubuhnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos di lapangann, kali pertama jasad korban ditemukan oleh penjaga makam, yakni Juwok, 50, sekitar pukul 05.30 WIB. Saat berencana membersihkan makam, saksi melihat sesosok mayat laki-laki terlentang di kompleks permakaman. Mengaku kaget, dirinya langsung berteriak meminta tolong kepada warga sekitar. Dalam sekejap, penemuan mayat tersebut langsung menggemparkan waga di sekitar makam. Selanjutnya, warga melaporkan kejadian itu ke aparat kepolisian.

Advertisement

Setelah mendapatkan laporan masyarakat, jajaran Polresta Solo langsung merapat ke lokasi kejadian guna melakukan olah TKP. Pada saat yang bersamaan, Kasatreskrim, Kompol Edhei Sulistyo atas petunjuk Kapolresta Solo, Kombes Pol Nana Sudjana langsung membentuk dua tim yang ditugasi melacak pelaku pembunuhan. Terdapat dua tim yang dipimpin oleh AKP Sutoyo dan AKP Suwanto. Tim tersebut langsung bekerja sejak pukul 10.00 WIB.

Menjelang siang hari, tim tersebut sudah mengantongi dua nama yang patut diduga sebagai pelaku pembunuhan, yakni Rk, 16, dan Rn, 16. Kedua orang yang diduga sebagai pelaku tersebut didapatkan setelah dilakukan tahap pengembangan. Hingga akhirnya, sekitar 6 jam-7 jam, kedua pelaku tersebut dapat ditangkap oleh polisi di rumahnya di kawasan Jebres.

Advertisement

Menjelang siang hari, tim tersebut sudah mengantongi dua nama yang patut diduga sebagai pelaku pembunuhan, yakni Rk, 16, dan Rn, 16. Kedua orang yang diduga sebagai pelaku tersebut didapatkan setelah dilakukan tahap pengembangan. Hingga akhirnya, sekitar 6 jam-7 jam, kedua pelaku tersebut dapat ditangkap oleh polisi di rumahnya di kawasan Jebres.

“Awalnya, memang tidak mengaku. Tapi, setelah kami cek dengan alat bukti yang ada serta keterangan para saksi, untuk Rk sudah tidak dapat mengelak lagi dan mengakuinya. Sedangkan, Rn masih kami dalami lagi,” tegas Kasatreskrim, Kompol Edhei Sulistyo mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Nana Sudjana saat ditemui wartawan di Mapolresta Solo, Minggu (2/1).

Dia mengatakan, motif utama yang dilakukan Rk membunuh korban, murni balas dendam dan sakit hati. Aksi pembunuhan tersebut bermula saat, Rk, Rn, dan korban saling bertemu di kompleks makam Untoroloyo. Saat itu, Rn berperan sebagai penghubung bertemunya Rk dan korban. Di tempat tersebut, Rk yang sudah emosi langsung menyerang korban dengan menggunakan pisau dapur.

Advertisement

“Dari berbagai tusukan itu ada yang memotong atau merobek pembuluh balik korban. Sehingga, menyebabkan pendarahan cukup hebat. Inilah yang menyebabkan, korban langsung tewas di tempat,” kata dia.

Menurutnya, guna kepentingan penyidikan, baik Rk dan Rn masih menjalani pemeriksaan secara maraton di Mapolresta Solo hingga petang hari. Saat menangkap kedua pelaku, pihaknya juga menyita barang bukti (BB) berupa sepeda motor Zupiter ber-Nopol L 6390 AH, pisau dapur yang ditemukan di taman RS dr Oen Solo, sebuah HP, masker warna hitam milik Rk, gagang pisau, dan sandal jepit milik korban.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, khususnya Rk akan dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 340 dan 338 KUHP tentang Pembunuhan.

Advertisement

“Perlu diketahui juga, di antara mereka bertiga sebenarnya terhitung masih memiliki hubungan teman. Untuk korban dan Rn adalah  teman satu kelas di SMA Widya Wacana. Sedangkan, Rk sekolah di SMK N 2 Solo,” jelas dia.

Menurut ayah korban, Wuso Agus Wibowo, 36, dalam kesehariannya anaknya dikenal sebagai pribadi pendiam dan tidak neko-neko. Dalam bergaul, dirinya juga tidak melihat putera kesayangannya tersebut memiliki musuh.

“Orangnya baik. Sudah dulu ya. Nanti saja. Saya masih belum bisa memberikan keterangan hari ini,” jelasnya saat berada di Mapolresta Solo.

Advertisement

Berdasarkan data yang dihimpun Espos, sejak Sabtu (1/1) pukul 09.00 WIB, pihak keluarga korban sudah kehilangan kontak dengan Andi Wibowo. Sebelumnnya, pihak keluarga mengetahui kalau korban pergi ke daerah Debegan, Mojosongo. Diduga, pembunuhan tersebut dilakukan tersangka Sabtu (1/1) pukul 23.30 WIB hingga Minggu (2/1) pukul 03.30 WIB.

Beredar kabar, sesaat setelah membunuh korban, RK yang tangannya juga mengalami luka sempat pergi berobat ke RS Dr Oen Solo. Saat itu, dirinya ditemani Rn dengan mengendarai sepeda Zupiter milik tersangka. Sepeda motor milik korban disita petugas di tempat parkir di RS Dr Oen Solo. Belakangan diketahui, korban yang asli Jember, Jatim baru 4 bulan berada di Solo. Saat polisi hendak mengeler tersangka Rk, ayah korban sempat tersulut emosi dan hendak menghampiri tersangka Rk.

Tapi, aksi tersebut dapat dicegah oleh petugas setempat. Hingga petang hari, baik Rk ataupun Rn masih dimintai keterangan oleh penyidik. Sementara, jasad korban diautopsi oleh petugas di RS Dr Moewardi Solo.

pso

Advertisement
Kata Kunci : Mojosongo Pembunuhan
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif