Wilayah banjir sudah seluas negara Jerman plus Prancis. Pemerintah setempat pun menilai bencana ini sudah seperti banjir Nabi Nuh.
Banjir terparah dalam sejarah Australia ini membuat liburan Tahun Baru warga Queensland berantakan. Seperti dilansir Reuters, Minggu (2/1), Bendahara Negara Bagian Queensland, Andrew Fraser menyebutkan, “Bencana ini sebanding dengan bencana dalam kisah Injil.”
Dia mengatakan untuk pemulihan nantinya, butuh biaya 1 miliar dollar Australia atau Rp 9,6 triliun.
Kota Rockhampton yang berjarak 600 km di utara Brisbane dan dihuni 77.000 orang, terputus dengan daerah lain. BMKG Australia mengatakan 40 Persen kawasan hunian di Rockhampton diprediksi akan terendam banjir sedalam 9 meter pada Senin (3/1) besok.
Seorang perempuan 41 tahun ditemukan tewas di Sungai Leichardt setelah hanyut bersama mobilnya. Hujan mulai berkurang, namun air dalam jumlah banyak sudah membuat sungai meluber. Rockhampton yang dilalui sungai Fitzroy kini mulai tergenang.
Walikota Rockhamptoon, Brad Carter mengatakan air banjir naik lebih cepat dari perkiraan, sudah mencapai 8 meter di sejumlah titik. Pemkot berjibaku memasang karung pasir sebagai tanggul.
Dari pantauan helikopter, lahan pertanian di Queensland rusak. Yang tersisa hanyalah atap rumah ataupun rambu lalu lintas. Ribuan orang mengungsi karena lusinan kota sudah kebanjiran. Pesawat militer pun disiagakan untuk evakuasi.
dtc/nad