Tokoh
Jumat, 19 November 2010 - 12:48 WIB

Abimanyu 'Abah' Wachjoewidajat sibuk karena Gayus

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Berjam-jam Abimanyu Wachjoewidajat memantengi layar komputer. Di layar tampak foto-foto Gayus Tambunan, terdakwa mafia pajak yang kini menjadi buah bibir.

Pria yang akrab disapa Abah ini rupanya penasaran dengan Gayus.

Advertisement

Bagaimana tidak penasaran, sebab pekan lalu beredar foto pria mirip Gayus yang tengah menonton pertandingan tenis di Bali. Seperti kebanyakan orang, Abah pun ingin sekali menjawab teka-teki: Gayus, bukan, Gayus, bukan, Gayus….

“Saya langsung cari foto-foto Gayus di internet. Saya download. Beberapa foto juga saya dapat dari wartawan. Lalu saya utak-atik,” kata Abah dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (15/11).

Abah mengakui, sejak merebaknya foto mirip Gayus, banyak pekerja media yang menghubungi dirinya. Kalau biasanya sepekan sekali wartawan mengontak dirinya untuk meminta penjelasan, dalam sepekan ini tak kurang dari 15 media yang menghubunginya.

Advertisement

Bermacam media massa yang meminta penjelasan telematika tentang foto itu kepadanya, dari media cetak, portal, radio dan televisi. Hmm, Gayus membuat Abah sibuk.

“Kalau ramai kontak sih belum ngalahin waktu kasus yang video porno artis. Tapi yang sekarang ya lumayan ramai juga,” cetusnya.

Abah memang sosok yang sangat akrab dengan komputer. Dalam sehari dia bisa memantengi layar komputer selama 16 jam sejak pukul 06.00 WIB. Ada atau tidak kasus Gayus, Abah memang betah berjam-jam di depan komputer, maklum tuntutan pekerjaan mengharuskannya begitu.

Advertisement

“Nggak pakai komputer kalau lagi ke klien atau pergi dengan keluarga. Anyway karena saya kerja di rumah maka nggak masalah,” ucapnya.

Abah menggunakan teknik morphing untuk memastikan bahwa gambar mirip Gayus yang menggunakan rambut berbelah tengah itu Gayus atau bukan. Awalnya dia tidak yakin bahwa orang mirip Gayus adalah Gayus asli.

Sebab gambar yang muncul awalnya berukuran kecil. Namun seiring dimunculkannya foto yang lebih lengkap, pandangan Abah mulai berubah.

“Awalnya sangat kesulitan, karena keluar fotonya kecil, cuma kepala dan rambut jadi agak susah. Baru waktu ada foto yang lebih besar bisa lebih mudah dianalisa,” tuturnya.

Menurutnya, yang paling sulit ketika hendak melihat kemiripan seseorang secara telematika adalah dalam mencari gambar pembanding. Karena harus dilihat resolusi yang paling bagus, posisi orang dalam gambar, dan sebagainya.

Lalu Abah menemukan gambar Gayus dengan posisi wajah yang sama, meskipun gambar Gayus yang diperolehnya lebih kurus dibanding gambar ‘Gayus’ berambut yang beredar. Morphing atau teknik menciptakan transformasi pun segera dilakukannya.

“Wah ternyata cocok nih, secara telematika itu memang Gayus,” cetus Abah yang pernah mengomentari wig Gayus mirip bulu kasuari.

Bagaimana dengan foto orang mirip istri Gayus?”Kalau yang Milana (istri Gayus) saya setengah mati mencari gambar pembandingnya. Secara kasat mata mirip, tapi secara telematika tidak bisa dibilang mirip karena tidak ada pembandingnya,” ucap dia.

Meski demikian, hingga kini Abah masih meragukan lokasi tempat Gayus berwig, apakah benar-benar di Bali atau di tempat lain. Dia masih mencari-cari petunjuk untuk membuktikan tempat Gayus berada.

Bagi Abah, morphing merupakan bagian dari pekerjaannya. Karena itu, dia tidak kesulitan untuk menggunakan teknik ini. Maklum, pekerjaan untuk web design membuat Abah akrab dengan morphing. Selain morphing, metadata file juga perlu diperhatikan untuk mengetahui keaslian data atau tidak ada rekayasa.

“Melihat kemiripan foto harus ada dasarnya secara telematika. Saya termotivasi sama ini karena yang satu bilang mirip yang lain bilang tidak. Yang satu bilang di Bali, yang lain masih ragu,” tutur Abah.

Ditambahkan dia, pembuktian kalau sosok itu benar-benar Gayus yang sedang menonton pertandingan tenis di Bali masih panjang. Abah berharap, penjepret foto Gayus, Agus Susanto, berkenan memberikan dia file asli sehingga Abah berkesempatan untuk melihat lebih detil.

Abah kini masih aktif mengajar technopreneurship di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Selain itu, Abah juga menjadi pendiri dan direktur perusahaan yang menyediakan berbagai macam software.

Karena keahlian yang dimilikinya, Abah kerap diminta menjadi saksi ahli oleh pihak kepolisian untuk sejumlah kasus. Misalnya saja, saat masyarakat dihebohkan video porno yang melibatkan artis Ariel, Luna Maya dan Cut Tari.

Kini Abah dan masyarakat Indonesia lainnya tidak perlu lagi penasaran dengan foto mirip Gayus yang sedang menonton tenis di Bali. Sebab Gayus sudah mengakui dirinya memang keluar dari tahanan dan pergi ke Bali. ‘Tebak-tebakan’ itu sudah dijawab oleh Gayus dengan menyisakan pekerjaan rumah berupa pembenahan rutan dan LP kepada institusi bidang hukum.

dtc/nad

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif