Soloraya
Rabu, 13 Oktober 2010 - 18:06 WIB

Warga Karangtengah waspadai flu burung

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi hari pertama sekolah (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Sragen (Espos)--Enam ekor ayam jenis bangkok di Dukuh Karangasem RT 2/RW V, Kelurahan Karang Tengah, Sragen mati mendadak. Kematian ayam terjadi hanya berselang 12 jam alias semalam sejak gejala sakit kali pertama terlihat.

Terkait hal itu Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Sragen mengecek kondisi di lapangan untuk melihat kemungkinan kematian disebabkan flu burung.

Advertisement

Pemilik ayam mati, Windarwati menjelaskan enam ayam mati dalam empat hari berturut-turut. Pada hari pertama sampai ketiga, setiap hari satu ayam ditemukan mati.

Sedangkan pada hari terakhir, yaitu Minggu (10/10) sekaligus tiga ayam mati. Menurut dia, kematian ayam terjadi secara mendadak. Hanya berselang sekitar 12 jam, ayam tiba-tiba ditemukan di dalam kandang.

“Dua ayam jago bangkok dan empat yang lain usia tanggung. Semuanya mati mendadak,” terang Windarwati, saat ditemui Espos, di kediamannya, Rabu (13/10).

Advertisement

Sementara Lurah Karang Tengah, Suroto membenarkan warga di desanya melaporkan kematian ayam secara mendadak. Suroto dan jajarannya pun telah mengecek lokasi. Sayangnya, di lokasi, dia tidak ditemukan bangkai ayam yang mati mendadak. Pemilik mengaku telah membuang bangkai ayam mati ke sungai di dekat lokasi.

Suroto menilai warga patut khawatir, lantaran sekitar tiga bulan sebelumnya kejadian ayam mati mendadak pernah terjadi di Dukuh Nglangon, kelurahan setempat. Ketika itu, tiga ekor ayam mati mendadak, dan berdasarkan tes laboratorium satu ekor ayam mati yang dijadikan sampel dinyatakan positif flu burung. “Karena itulah, warga saya rasa perlu waspada,” tandasnya.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Sragen, Eka Rini mengakui telah menerima laporan kematian ayam secara mendadak di Keluarahan Karang Tengah. Terkait laporan tersebut, pihaknya kini tengah menyelidiki kemungkinan penyebab kematian.

Advertisement

Eka Rini menegaskan belum dapat menduga penyebab kematian ayam, sebelum melakukan pengecekan laboratorium secara lebih detail. “Kita belum bisa pastikan penyebabnya. Yang jelas ini sedang dicek ke lokasi. Mestinya kalau ada kejadian segera dilaporkan, jangan sampai terlambat seperti ini. Bangkai ayam sudah terlanjur dibuang,” terang dia.

tsa

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif