SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
“Enam delegasi di antaranya berasal dari manca negara, seperti Austria, Jerman, Jepang, Malaysia, Timor Leste, dan India,” ujar Ketua SIPA 2010, Irawati Kusumorasri, Kamis (27/5) malam, di sela-sela pre event SIPA 2010, di Kampoeng Ikan, Lorin Business Resort & Spa Solo.
Ia menambahkan, kurator SIPA 2010 telah jauh-jauh hari melakukan penyeleksian serta meminta kesediaan para delegasi yang mereka bidik dalam pergelaran seni yang menampilkan beragam jenis seni pertunjukan, mulai teater, tari, dan musik tersebut. Dan selain para delegasi dari manca negara, nama-nama delegasi dalam negeri yang akan muncul tak boleh dipandang sebelah mata.
“Saya sudah lama membidik teater Payung Hitam. Untuk SIPA 2009 lalu, mereka berhalangan datang, tapi tahun ini mereka akan tampil. Tentu kehadiran Payung Hitam akan sangat dinanti,” imbuh pimpinan Sanggar Tari Semarak Candra Kirana itu.
Dan untuk semakin mendekatkan SIPA 2010 yang mengambil tema Kesenian Rakyat ke hadapan pubik, SIPA Community kembali menggelar rangkaian kegiatan pre event. Kamis malam, pre event SIPA 2010 diisi dengan perunjukan Tari Kukilo, Tari Rara Ngigel, Tari Kipas, Tari Payung, Tari Pangpung, serta Tari Merak Ngigel yang dimainkan penari-penari dari Sanggar Semarak Candra Kirana. Acara ini juga menampilkan grup musik etnik asal Solo, Keras Tanpa S yang memainkan komposisi bernuansa irama kendang Jawa Barat dan Jawa Timur. Grup musik yang digawangi Fajar, Catur, Kempyong, serta Trimo tersebut memainkan dua repertoar mereka berudul Magel dan Ngaplak.
“Kemarin kami sempat audiensi dengan Pak Wali (Walikota Solo Joko Widodo). Beliau mendukung penuh kegiatan SIPA kali kedua ini. Beliau juga berharap promosi SIPA gaungnya harus bisa terdengar di manca negara agar bisa menarik wisatawan asing,” pungkas Irawati yang bertekad agar SIPA 2010 dapat berpengaruh positif terhadap aspek kegiatan ekonomi dan pariwisata di Kota Solo.
hkt