Soloraya
Selasa, 7 Mei 2024 - 19:38 WIB

Kisah Tukang Bakso Bakar Keliling di Boyolali Bisa Naik Haji, Nabung Tiap Hari

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Kisah Luqman Busroh, seorang tukang bakso bakar keliling asal Dibal, Ngemplak, Boyolali, yang bakal berangkat naik haji ke Tanah Suci pada 2024 ini menjadi contoh nyata bahwa kegigihan dan kerja keras pasti berbuah manis.

Luqman yang tercatat sebagai warga Lemahbang RT 003/RW 004 Desa Dibal diketahui gigih menyisihkan uang hasil jualannya untuk ditabung setiap hari dengan nilai Rp50.000-Rp100.000.

Advertisement

Luqman menceritakan ia mendaftar haji dengan menyetorkan uang senilai Rp25 juta pada akhir 2012. Ia menyetorkan uang pendaftaran haji dari hasil tabungannya ditambah hasil berjualan bakso bakar yang ia mulai pada awal 2012.

“Yang pertama jualan bakso bakar di [dekat] bandara itu saya. Hampir setahun berjualan bakso bakar saat itu, saya menabung terus untuk mendaftar haji,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di kediamannya, Selasa (7/5/2024).

Advertisement

“Yang pertama jualan bakso bakar di [dekat] bandara itu saya. Hampir setahun berjualan bakso bakar saat itu, saya menabung terus untuk mendaftar haji,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di kediamannya, Selasa (7/5/2024).

Luqman menceritakan saat itu ia diarahkan oleh orang tua untuk segera mendaftar haji karena waktu tunggu keberangkatan haji yang semakin tahun semakin lama. Menuruti perkataan orang tua, akhirnya tukang bakso bakar keliling di Boyolali itu bisa naik haji di usianya yang terbilang masih muda dan kuat yaitu 35 tahun.

Setelah menyetorkan biaya pendaftaran haji, ia juga tidak berhenti menabung. Ayah lima anak tersebut menjelaskan ia rutin menyisihkan uang untuk ditabung persiapan haji senilai Rp50.000-Rp100.000 per hari. “Pendapatan dari berjualan bakso pada hari biasa bisa mencapai Rp400.000-an. Kalau hari Minggu bisa dua kali lipat, bisa Rp800.000,” jelasnya.

Advertisement

Dalam sehari, ada 400-500 tusuk bakso bakar yang terjual. Harga per tusuk bakso bakarnya Rp1.000-Rp3.000. Terkait persiapan berangkat naik haji, tukang bakso bakar keliling di Boyolali itu telah mempersiapkan fisik, mental, uang saku, dan mengikuti bimbingan haji. Persiapan fisik ia hanya cek kesehatan dan jalan kaki seusai Salat Subuh.

“Selama saya naik haji nanti jualan juga berhenti, istri tidak berjualan juga karena pasti sudah repot mengurus bayi. Kami ada lima anak. Untuk uang selama libur, kami hanya menyiapkan seadanya. Semoga tetap cukup,” kata dia.

Sementara itu, sang istri, Novia Margaresa Silvi, 31, menilai Luqman adalah sosok pekerja keras yang gigih menabung setiap hari seusai berjualan bakso bakar. Novia bersyukur dengan kerutinan suami menabung, hingga akhirnya bisa dipanggil untuk berhaji.

Advertisement

Walaupun nantinya harus ditinggal berhaji dan mengurus lima anak, Novia mengatakan tidak masalah karena sudah terbiasa setiap hari seperti itu. Namun, ia berharap anak-anaknya tidak rewel selama sang ayah pergi ke Tanah Suci.

Doa Istri

Ia menceritakan anak pertamanya saat ini sudah kelas V SD dan yang paling muda masih berusia enam bulan. “Dulu waktu mendaftar haji kami sudah menikah, kami masih menjadi pengantin baru dan usaha bakso bakar awal-awalnya. Alhamdulillah diberi rezeki yang lancar,” kata dia.

Ia berharap sang suami nantinya bisa lancar ibadahnya di Tanah Suci dan menjadi haji yang mabrur. Selama beribadah, Novia berdoa agar suaminya diberi kesehatan, keberkahan, dan keselamatan hingga sampai kembali ke rumah.

Advertisement

Sebagai informasi, sebanyak 875 calon haji asal Boyolali bakal berangkat ke Tanah Suci pada 2024 ini. Calon haji terbanyak berasal dari Kecamatan Boyolali sedangkan paling sedikit dari Juwangi.

Kepala Kantor Kementerian Agama atau Kemenag Boyolali, Taufiqur Rahman, menyampaikan ada 868 calon haji reguler yang terdata dan telah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).

Jumlah itu ditambah enam petugas haji daerah (PHD) dan satu orang Penyelenggara Ibadah Haji Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (PIH KBIHU). Sehingga total ada 875 calon haji dari Boyolali yang berangkat.

“Yang sudah pelunasan lebih dari 98% yaitu 868 orang dan bakal ikut bimbingan manasik. Ada tiga orang yang tidak melunasi karena alasan ekonomi dan kesehatan. Mestinya calon haji reguler ada 871 orang,” kata dia saat ditemui Solopos.com di Asrama Haji Donohudan (AHD) Boyolali, Jumat (19/4/2024).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif