Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Klaten (Espos)–Empat etalase pedagang di Stasiun Delanggu, Klaten menjadi sasaran amuk massa suporter sepakbola asal Surabaya yang dikenal dengan Bonek (bondo nekat), Jumat (22/1). Para suporter itu nekat melempari batu dan menjarah dagangan.
Sejumlah saksi mata menuturkan, sekitar pukul 12.30 WIB, KA Pasundan No Loko CC 201 44 yang mengangkut ribuan Bonek yang bergelantungan di kaca, pintu dan di atas KA tiba-tiba berhenti di Stasiun Delanggu.
Diduga, kru KA dipaksa menghentikan KA oleh Bonek. Sesaat kemudian, puluhan Bonek turun dari gerbong dan melemparkan batu ke berbagai arah. Mereka juga merusak etalase dagangan milik Sunarni, Somo Kartono, Wiji Lestari, dan Muladi hingga hancur. Barang-barang yang ada di dalamnya pun dijarah tanpa ampun. Bonek juga melempari kaca kantor stasiun hingga pecah berantakan.
Sebelum memasuki Stasiun Klaten atau tepatnya di Km 269, kereta dihentikan karena diduga ada Bonek jatuh dari atap KA. Polisi mengosongkan stasiun untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Ketika melintas, Bonek melemparkan sampah dan botol air mineral. Selembar handuk dengan noda darah yang diduga milik Bonek yang terjatuh dan terluka juga ikut dilempar keluar gerbong.
rei