News
Sabtu, 14 Agustus 2010 - 10:16 WIB

Tjahjo Kumolo: Kasus Kapolri 'hilang' berbahaya

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Polri dinilai tidak kredibel dengan kesimpangsiuran keberadaan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri sehingga pelantikan pejabatnya ditunda. Pemberian informasi yang tidak valid itu berbahaya.

“Simpang siur informasi begini membuat institusi Polri makin tidak kredibel. Ini berbahaya,” ujar Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, Sabtu (14/8).

Advertisement

Tjahjo menilai, menanggapi isu penundaan pelantikan pejabat, Polri terkesan tidak beres. Apalagi menyelesaikan rekening gendut.

“Mengurus isu pelantikan pejabat polri saja Polri ini nggak becus. Apalagi hadapi soal berat seperti rekening gendut, markus de el el……kasihan!” kritik pria berkacamata ini.

Sebelumnya serah terima sejumlah jabatan yang digelar di Mabes Polri pada pagi hari ditunda. Alasanya, Kapolri dan Wakapolri sedang ada kegiatan di luar Mabes Polri.

Advertisement

Kabar menyebutkan, Kapolri dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun Juru Bicara SBY, Julian A Pasha membantahnya. Wakadiv Humas Mabes Polri Kombes I Ketut Untung Yoga Ana tetap bersikukuh, Kapolri dipanggil SBY.

Lalu penasihat Kapolri Kastorius Sinaga mengatakan, Kapolri seharian di rumah dinasnya di Jl Pattimura, Jaksel karena sakit.

“Yang benar Bapak Kapolri istirahat di rumah dinas, beliau kurang enak badan karena kelelahan dalam kerja,” kata Kastorius Jumat (13/8) kemarin.

dtc/rif

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif