“Jadi hari Senin sudah bisa masuk lagi dan menjalankan tugasnya. Kemungkinan beliau juga akan memberikan keterangan pers soal ini,” kata Kastorius, Minggu (15/8/2010).
Menurutnya, simpang siur keberadaan Kapolri ini terjadi karena perbedaan pengemasan informasi oleh beberapa pihak. “Kalau Pak Edward kan Kadiv Humas, mungkin ada pertimbangan dalam memberikan statemen untuk mereduksi hal-hal yang kurang baik,” katanya. Namun saat ditanya hal kurang baik apa yang dimaksud, Kastorius enggan menjelaskan.
Dosen diUniversitas Indonesia ini menjelaskan, Kapolri tidak mau memberitahukan secara resmi ke publik bahwa dia sakit karena takut banyak orang yang datang menjenguknya sehingga menghambat waktu istirahatnya.
“Lagi pula, beliau (Kapolri) kan juga manusia biasa yang bisa drop dan jatuh sakit,” ujarnya.
Kastorius mengatakan, Kapolri mulai mengeluh sakit usai sahur pada Jumat. Kapolri mengaku pusing dan mual. “Makanya dia memutuskan untuk tidak jadi melantik, karena tidak enak kalau melantik dalam keadaan pucat dan tidak fit,” jelasnya.
Ketika ditanya apakah Kapolri memberikan tanggapan terkait berita simpang siur keberadaannya, Kastorius menjelaskan, Kapolri merasa sudah cukup menjelaskan pada publik melalui informasi dari Kadiv Humas Polri dan dirinya. “Ya mungkin nanti hari Senin beliau akan menjawab dengan konferensi pers,” tutupnya.
dtc/ tiw