Kali ini, rekan-rekannya di klub tenis elit Rasuna menyampaikan kronologi kegiatan Ical selama di Pulau Dewata.
“Kami merasa bersalah membawa Pak Ical main tenis dan nonton tenis di Bali,” kata salah seorang anggota klub, Rizal Mallarangeng.
Hal tersebut dia sampaikan usai bermain tenis bersama Ical di Klub Rasuna, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (20/11).
Hal tersebut dia sampaikan usai bermain tenis bersama Ical di Klub Rasuna, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (20/11).
Menurut Rizal, dia dan 12 rekan di klub tenis sudah merencanakan aktivitas di Bali sejak lama. Termasuk untuk mengajak Ical menyaksikan turnamen Commenwealth Bank.
Adapun rekan-rekan Ical yang ikut dalam perjalanan tersebut di antaranya Roy Johanes, Albert Polohindang, Januar Mahitong, Wailan, Hadiman, Hasbullah Takhir, Nasrullah Takhir dan Yustejo Tarik.
Rombongan klub tenis tersebut berangkat dari Jakarta Jumat (5/11) malam. Mereka kemudian bertemu dengan Ical yang datang dari Palembang, untuk kemudian menginap di Hotel The Edge, Bali.
Selanjutnya pada Sabtu siang, rombongan tersebut menonton turnamen. Dan pada Minggu paginya mereka bermain tenis.
“Minggu sore kami nonton final. Pertandingan Ana Ivanovic. Malamnya kita makan malam. Sudah itu saja,” ceritanya.
“Pas baru pulang mulai dengar nih ada SMS, Gayus segala macam. Itu di luar akal sehat kami. Isu murahan, sayangnya ditanggapi secara intelektual oleh para tokoh hukum dan sebagainya,” tegas Rizal.
Dia menerangkan, tidak ada pertemuan dengan Gayus selama Ical di Bali. Seluruh aktivitas yang dilakukan hanya berkisar tenis.
“Saya ingat karena kebetulan saya menang 2 set. Dan Pak Ical juga menang 3 set,” selorohnya.
Dengan demikian, dia meminta agar semua isu itu dihentikan. Sebab, sudah mulai menyimpang dari fakta yang ada.
“Jadi tolonglah, jangan lagi dibesar-besarkan. Kita bicara soal hal yang produktif saja,” tutupnya.
dtc/nad