News
Sabtu, 6 November 2010 - 14:42 WIB

17 Orang keluarga karyawan FH UGM tak diketahui nasibnya

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sleman--Keluarga Besar Kuncoro Budiwinarto, karyawan Fakultas Hukum (FH) UGM (Universitas Gadjah Mada) yang tinggal di Bronggang, Argomulyo, Cangkringan Sleman masih belum jelas keberadaannya hingga kini.

Kedelapan belas anggota tersebut yang tinggal bersebelahan menjadi korban keganasan Gunung Merapi Kamis (4/11) dini hari lalu.

Advertisement

Dari kedelapan belas anggota keluarga hanya satu yang sudah diketahui selamat. Ia adalah Ade Surya yang merupakan anak dari Kuncoro. Ade kini sedang dirawat di ICU RS Sardjito Jogja karena mengalami luka bakar 30 persen.

Seperti ditemui di depan ruang Forensik RS dr Sadjito, Maryono yang juga merupakan keponakan Kuncoro menceritakan kronologis selamatnya Ade Surya dari udara panas yang datang bersamaan lahar yang mengalir di sungai Gendol yang berjarak beberapa ratus meter dari rumah Kuncoro.

Advertisement

Seperti ditemui di depan ruang Forensik RS dr Sadjito, Maryono yang juga merupakan keponakan Kuncoro menceritakan kronologis selamatnya Ade Surya dari udara panas yang datang bersamaan lahar yang mengalir di sungai Gendol yang berjarak beberapa ratus meter dari rumah Kuncoro.

“Waktu itu Ade Surya menyelimuti dirinya dengan kasur namun masih saja kepanasan,” tutur Maryono dengan raut muka sedih.

“Akhirnya ia turun ke lantai bawah rumahnya, masuk kamar mandi terus membasahi dirinya dengan air. Waktu itu air di kamar mandi tidak panas,” tambahnya.

Advertisement

“Karena tidak berhasil dan sudah merasa panas, Ade kemudian mengambil ponsel ibunya dan menelepon kerabatnya yang kemudian disambungkan ke Polres Sleman. Tak berapa lama tim SAR berhasil mengevakuasi Ade,” terangnya.

Maryono menjelaskan selain Ade ada tiga anggota keluarga besarnya yang tidak jelas keberadaannya yaitu Sri Winarni, Bhina Fatka Aditya dan Wahadi. Sisanya diperkirakan sudah meninggal.

“Tadi sudah saya tanyakan ke dokter yang mengidentifikasi, tapi belum dikasih tahu karena rilis seluruh nama jenazah baru akan diberitahukan setelah semuanya teridentifikasi,” tukas Fairul Triharnanto, salah seorang staf karyawan Fakultas Hukum yang ikut mencari keberadaan rekan kerjanya.

Advertisement

Fairul juga menceritakan bahwa sehari sebelumnya kejadian, Kuncoro mengatakan tidak akan ke pengungsian karena dirasa aman dan ia juga dititipi untuk menjaga enam sapi yang rencananya akan digunakan untuk hewan qurban.

“Teman-teman sudah membujuk Pak Kuncoro untuk turun tapi ia bersikeras untuk tetap tinggal. Rumahnya sendiri sekitar 15 km dari Merapi,” tambah Fairul

“Sama sekali tidak ada firasat sebelumnya, saya sudah menganggap Pak Kuncoro seperti ayah saya sendiri,” tutup Maryanto.

Advertisement

dtc/nad

Advertisement
Kata Kunci : Karyawan FH UGM Keluarga
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif