Penyelidikan itu difokuskan pada Bradley E. Manning, spesialis intelijen Angkatan Darat AS. Penyelidikan juga difokuskan pada orang-orang lainnya yang telah membantu pria berumur 22 tahun itu.
“Mereka akan melihat kemana saja bukti-bukti mengarah,” kata juru bicara Pentagon, Kolonel Dave Lapan seperti dilansir Washington Post, Kamis (29/7).
Manning belum lama ini dituntut atas dakwaan memberikan informasi rahasia ke sumber tak resmi sewaktu ditempatkan di Irak.
Seorang mantan hacker mengungkapkan bahwa Manning mengaku padanya telah mengirimkan dokumen-dokumen dan video ke situs WikiLeaks.
Dalam wawancara Minggu, 25 Juli lalu, mantan hacker tersebut, Adrian Lamo mengatakan, kemungkinan besar Manning merupakan sumber WikiLeaks untuk dokumen-dokumen rahasia mengenai perang Afghan.
Gedung Putih telah mengutuk pembocoran berkas-berkas rahasia tersebut. Pentagon pun telah melancarkan pemburuan untuk menemukan siapa yang membocorkan dokumen, yang salah satunya mengenai jumlah kematian warga sipil di Afghanistan yang sebelumnya tidak dilaporkan.
dtc/nad