Probolinggo–Dampak abu vulkanik Gunung Bromo juga membuat ribuan hektar tanah pertanian yang berada di 12 desa gagal panen. Dari hasil identifikasi tim tanggap darurat kerugian mencapai angka Rp 28 miliar.
Tanaman yang rusak adalah jagung, wortel, kubis, tomat, dan kentang. Tak hanya tanaman yang terganggu, hewan ternak warga di dekat gunung eksotik itu juga terkena dampak. Jumlah hewan ternak yang terpaksa diungsikan mencapai angka 4 ribu ekor.
“Untuk hewan ternak kita lakukan pendataan dan identifikasi sebagai data agar dalam penjualan ternak nantinya bisa dipastikan warga mendapatkan keuntungan,” kata Petugas Tim Tanggap Darurat, Hendro saat berbincang di Kantor Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Kamis (30/12).
Diantara 12 desa di Kecamatan Sukapura, Probolinggo yang dekat dengan gunung itu, Desa Ngadirejo paling parah terkena dampak guyuran abu yang disertai pasir. Desa Ngadirejo berjarak 5 kilometer dari kawah Bromo dan berada di bukit yang paling tinggi di kawasan itu.
dtc/tiw