Soloraya
Rabu, 29 Desember 2010 - 06:26 WIB

Percobaan penipuan via Email nodai rekrutmen CPNS

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Kelancaran proses rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2010 di Kabupaten Wonogiri dinodai ulah orang tak bertanggungjawab yang mencoba menipu melalui jalur email.

Terkait itu, warga masyarakat diminta waspada agar tidak teperdaya.

Advertisement

Adanya percobaan penipuan oleh oknum tak bertanggungjawab itu diungkapkan salah anggota DPRD Wonogiri, Sugiarto.

Ditemui wartawan di Gedung DPRD, Selasa (28/12), Anggota Komisi A ini mengungkapkan beberapa waktu lalu anaknya yang kebetulan ikut melamar lowongan CPNS 2010 di Kabupaten Wonogiri menerima Email dari alamat tak dikenal.

“Dalam Email-nya, orang tersebut mengatakan anak saya bisa diterima sebagai CPNS dengan menyediakan uang senilai Rp 120 juta. ‘Kalau tidak, jangan harap Mbak bisa jadi PNS. Saya orang yang paling dekat dengan AD1’. Begitu katanya,” ujar Sugiarto.

Advertisement

Sugiarto mengatakan anak perempuannya melamar lowongan CPNS sebagai ahli gizi. Dalam daftar peserta yang lolos seleksi yang diumumkan Selasa kemarin, nama anaknya tidak tercantum, yang berarti tidak lolos seleksi.

Sugiarto terus terang mengaku heran, bagaimana mungkin orang tak bertanggungjawab itu mengetahui identitas dan alamat Email anaknya? Lebih jauh lagi, bagaimana orang tersebut tahu bahwa anaknya melamar sebagai peserta tes seleksi CPNS?

“Siapapun orang itu, saya mengimbau masyarakat agar waspada, jangan mempercayai hal-hal semacam itu kalau tidak mau tertipu. Saya juga terus terang nelangsa, kami di Komisi A berusaha membantu menyediakan anggaran untuk pelaksanaan CPNS tapi di sisi lain ada orang tak bertanggung jawab mencoba menipu,” ujar dia.

Advertisement

Sugiarto bukan satu-satunya orang yang mendapat pengalaman seperti itu. Salah satu anggota DPRD lainnya yang menolak disebut namanya mengungkapkan keponakannya yang ikut seleksi CPNS juga mendapat telepon dari orang tak dikenal.

Orang itu meminta uang Rp 120 juta untuk mengantarkan keponakannya ke kursi CPNS yang dilamar.

Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Rumanti Permanandyah menegaskan itu jelas upaya penipuan dan masyarakat diminta jangan teperdaya.
Kalaupun orang itu mengaku sebagai orang dekat AD1, menurutnya, itu adalah tindakan yang sangat tidak bertanggungjawab.

shs

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif