Soloraya
Rabu, 29 Desember 2010 - 18:35 WIB

Gapoktan Nguter pertanyakan bantuan traktor

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)–Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Nguter mempertanyakan bantuan traktor dari Pemkab ke Desa Nguter dan Desa Tanjung, Kecamatan Nguter. Pasalnya, hingga saat ini, batuan dari APBD 2010  masing-masing senilai Rp 15 juta ke dua desa tersebut belum terealisasi.

Ketua Gapoktan Nguter, Prayogo mengatakan, bantuan sarana dan prasarana untuk petani tersebut telah direalisasikan sebagian pemerintah desa di Kecamatan Nguter. Di antaranya, Desa Pondok dan Desa Kedungwinong.  “Yang lain-lain sudah, kok yang di Desa Nguter dan Desa Tanjung belum? Inikan menjadi tanda tanya besar? Saya dengar, di Tawangsari juga ada yang belum dibelikan traktor,” ungkap Prayogo di acara Sarasehan Petani Forum Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu Penyuluhan Pertanian (THL-TBHPP) di Sukoharjo, Rabu (29/12).

Advertisement

Anggota DPRD Sukoharjo, Suhardi membeberkan, surat keputusan (SK) untuk penyaluran bantuan bagi petani tersebut sudah dikeluarkan di masa jabatannya Bupati Bambang Riyanto, sekitar pertengahan 2010 lalu. Oleh karena itu, seharusnya Pemdes yang diberitanggungjawab untuk membelanjakan anggaran bantuan berupa sarana dan prasarana pertanian tersebut sudah merealisasikannya. “SK-nya sudah ada. Dan hampir semua atau 167 desa/kelurahan dapat bantuan itu. Dulunya, mau diberikan berupa barang atau traktor langsung, tapi karena berbagai kendala, maka bantuan itu diwujudkan uang,” terang Suhardi.

Di sisi lain Kepala Dispertan Sukoharjo, Giyarti mengungkapkan, bantuan traktor tersebut tidak langsung diwujudkan barang. Namun, bantuan itu disalurkan berwujud uang langsung ke Pemdes setempat. “Jadi uang Rp 15 juta dari DPPKAD langsung dikirim ke Pemdes atau Gapoktan desa setempat. Nanti mereka yang akan membelikannya. Semua desa atau keluarahan dapat, kecuali yang tidak memiliki areal persawahan, seperti Kartasura,” terang dia. Atas keluhan itu, Giyarti berjanji akan berkoordinasi dengan DPPKAD untuk memeriksa berapa desa yang sudah ditransfer namun belum membelikan barang tersebut.

hkt

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Gapoktan Nguter
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif