Soloraya
Senin, 27 Desember 2010 - 23:22 WIB

Pembinaan UMKM jamu di Sukoharjo terkendala anggaran

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)–Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sukoharjo belum membuat sikap dan menentukan solusi untuk meningkatkan produktivitas jamu di Nguter. Pasalnya, kebijakan untuk meningkatkan UMKM sejauh ini masih terkendala faktor anggaran.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sukoharjo, Bambang Sudibyo mengatakan, anggaran untuk peningkatan UMKM masih terbatas. Berikut pula anggaran pembinaan bagi pelaku usaha yang berada di level menengah ke bawah tersebut.
“Karena dananya tidak ada, maka pembinaan-pembinaan juga terbatas. Apalagi untuk meningkatkan produksi mereka,” terang Bambang saat dijumpai di Gedung DPRD Sukoharjo, Senin (27/12).

Advertisement

Turunnya produksi jamu di Nguter, jelas Bambang, juga ditengarai karena faktor persaingan yang semakin ketat. Mengenai kelangkaan bahan baku, Bambang menyarankan agar masyarakat Sukoharjo mulai melirik pengolahan tanaman jamu. Jika pelaku atau petani lokal bersedia menanam sendiri bahan baku tersebut, maka kebutuhan bahan baku bisa dipenuhi di daerah sendiri dan tidak perlu sampai ke Jawa Timur.

Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Sukoharjo, Adi Sujoko menambahkan, anggaran pembinaan untuk UMKM se-Sukoharjo selama 2010 hanya berkisar Rp 60 juta. Anggaran tersebut termasuk untuk pembinaan UMKM jamu di Nguter.
“Dananya memang sedikit. Padahal dari catatan ini, jumlah pengusaha kecil jamu yang tergabung di Koperasi Jamu Indonesia (Kojai) jumlahnya 35 orang di Nguter, tujuh di Tawangsari, dan 13 orang di Sukoharjo. Sedangkan kucuran modalnya juga terbatas, Dinas Koperasi dan UMKM pun hanya bertugas sebagai fasilitator,” terangnya.

hkt

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Jamu
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif