Soloraya
Senin, 27 Desember 2010 - 02:40 WIB

Keramik di GOR Mini Nyi Ageng Karang diminta dibongkar

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)–Seluruh keramik dinding GOR Mini Nyi Ageng Karang, Karanganyar diminta dibongkar dan diganti warna coklat disesuaikan dengan warna cat dinding.

Hal ini lantaran dinilai dari sisi estetika tidak sesuai alias saling nabrak warna.
Permintaan tersebut disampaikan Bupati Karanganyar Rina Iriani saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) yang digelar, Senin (27/12).

Advertisement

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Nunung Susanto kepada Espos mengatakan permintaan pergantian keramik karena setelah dilakukan pengecekan di lapangan, warna keramik yang dipasang setengah dinding melingkar ruangan GOR tersebut berwarna biru. Sementara warna dinding atasnya berwarna coklat susu.

“Secara umum pelaksanaan proyek tidak ada masalah. Hanya keramiknya saja yang diminta diganti warna coklat disesuaikan dengan warna dinding,” katanya.

Menurut Nunung, pergantian keramik tidak ada masalah. Mengingat proyek sudah diterima, hanya saja diperlukan penyesuaian antara keramik dengan cat dindingnya. Pergantian keramik ini dilakukan setelah proyek selesai dibangun. “Jadi tidak ada masalah kalau hanya keramiknya saja yang diganti. Dan ini tidak menyalahi aturan karena seluruh pembangunan sudah sesuai bestek,” jelasnya.

Advertisement

Selain itu, Nunung mengatakan Bupati meminta cat tembok dinding depan yang dicat warna merah diganti dengan warna coklat. Nunung menambahkan kontraktor pelaksana proyek menyatakan siap mengganti warna keramik sesuai dengan yang diminta Bupati.

Sebelumnya Bupati juga mempersoalkan warna cat tembok kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) yang hingga kini masih dalam proyek penyelesaian. Saat itu bupati meminta kontraktor mengganti warna cat tembok yang berwarna merah diganti dengan warna yang lebih lembut. “Tidak mencolok mata. Karena ini kantor instansi dan bukan milik pribadi,” ujarnya.

Kemudian, Bupati dan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Waluyo Dwi Basuki serta sejumlah instansi terkait melihat instalasi pengolahan limbah di PT Indo Acidatama Tbk, Kecamatan Kebakkramat. Selain itu bupati bersama jajarannya memeriksa hasil pengolahan limbah yang dijadikan biogas dan pupuk organik. Selanjutnya dilanjutkan peninjauan sejumlah proyek lainnya yakni jembatan dan saluran air di wilayah Kerjo.

isw

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif