SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Kepala Humas UNS Dr Widodo Muktiyo MKom kepada Espos, mengungkapkan tiga calon rektor lainnya yang tersingkir adalah Prof Dr Ir H Sholahudin MS (8 suara), Prof Drs Suranto MSc PHd (7 suara) dan Dr Ir Mamock Suprapto R MEng yang tidak memperoleh suara. “Ini pemilihan penyaringan. Selanjutnya, tahap ketiga adalah tahap pemilihan,” kata Widodo.
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, enam calon rektor UNS awal Desember silam dinyatakan berhak melaju ke tahap penyaringan. Mereka lulus tahap penjaringan dan dinyatakan memenuhi kriteria sebagai calon rektor, sebagaimana ditetapkan dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun 2010.
Rektor UNS Prof Dr dr Much Syamsulhadi SpKj (K), waktu itu menerangkan bahwa berdasarkan Permendiknas baru, pemilihan rektor meliputi tahap penjaringan, penyaringan, pemilihan dan pengangkatan. Khusus UNS, telah dilaksanakan tahap penjaringan pada 20 September lalu.
Berdasarkan hasil penjaringan, awalnya ditetapkan ada sembilan calon yang berhak melaju ke tahap selanjutnya. Tapi kemudian muncul Permendiknas baru yang di dalamnya memuat ketentuan baru, tentang dosen dengan kriteria apa yang bisa mencalonkan diri sebagai calon rektor. Di antaranya yaitu, si calon minimal harus pernah menjabat sebagai ketua jurusan atau jabatan yang lebih tinggi.
“Setelah disesuaikan dengan Permendiknas, dari sembilan calon tersebut, hanya ada enam calon yang memenuhi kriteria untuk melaju ke tahap penyaringan,” jelasnya.
Keenam dosen yang kemarin dipilih melalui Forum Senat UNS adalah Prof Dr Adi Sulistiyono SH Mh, Prof Dr M Furqon Hidayatullah MPd, Dr Ir Mamok Soeprapto MEng, Prof Ravik Karsidi MS, Prof Dr Ir Sholahuddin MS, Prof Drs Suranto MSc PhD. Sedangkan tiga dosen yang tidak lulus penjaringan adalah Prof Dr Andrik Purwasito DEA, Dr Asri Laksmi Riani MS, Dr Peduk Rintayati MPd.
Widodo Muktiyo, menyebutkan bahwa pemilihan rektor mutlak di forum Senat. Pada tahap penyaringan dari enam orang itu dipilih tiga orang. Ketiga calon rektor terpilih kemudian diminta membuat program kerja (Proker), yang akan dilaksanakan ketika dirinya terpilih sebagai rektor. Proker yang disusun mengacu pada tema Akselerasi UNS menuju World Class University. “Jadi bukan membuat visi misi, karena visi misi menjadi wewenang Senat. Tapi membuat Proker saja,” katanya. mul