Peresmian penggunaan infrastruktur dan permesinan itu digelar di halaman SMKN 2 Wonogiri, sekaligus memperingati ulang tahun ke delapan SMK tersebut juga untuk menyambut penghargaan citra pelayanan publik (CPP) tingkat nasional tahun 2010 yang baru saja diraih. Dalam sambutannya, Kepala SMKN 2 Wonogiri, H Dikin mengungkapkan dana pembangunan infrastruktur dan peralatan penunjang KBM senilai Rp 1,8 miliar tersebut, hanya Rp 430 juta yang berasal dari APBD Kabupaten Wonogiri. Sisanya, senilai Rp 1,370 miliar, merupakan hasil swadaya walimurid melalui komite sekolah.
Infrastruktur tersebut meliputi bangunan bengkel, ruang autocad, laboratorium IPA, mesin-mesin untuk praktik dan ruang kelas. “Kami juga telah membangun jaringan listrik dengan berdaya 167,000 watt untuk menjalankan semua peralatan mesin. Semua kami biayai sendiri, termasuk pembayaran rekeningnya, tanpa ada bantuan dari APBD,” ungkap Dikin.
Pembangunan tersebut, kata Dikin, masih akan diteruskan dengan pembangunan masjid serta infrastruktur lainnya termasuk sumur resapan bantuan dari Kantor Lingkungan Hidup (KLH). Sebab, SMKN 2 Wonogiri menjadi salah satu titik pantau Adipura. Dia berharap dengan peralatan itu bisa membantu meningkatkan SMKN 2 menjadi sekolah terbaik, tidak hanya di Wonogiri tetapi juga di tingkat Provinsi Jawa Tengah dan nasional.
shs