Dalam pembicaraan dengan Menlu Marty Natalegawa melalui telepon, Suu Kyi juga berharap Indonesia terus mendorong tumbuhnya demokrasi di negeri itu.
“Aung San Suu Kyi menyampaikan apresiasinya kepada Indonesia yang telah membantu perkembangan demokrasi di Myanmar,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, di Jakarta, Rabu (22/12).
Tene menjelaskan, pembicaraan telepon dilakukan pada Selasa (21/12). Perbincangan berlangsung hangat dan berbicara mengenai perkembangan demokrasi di Myanmar.
“Menlu menyampaikan Indonesia konsisten memperjuangkan pembebasan Ibu Suu Kyi dan menyambut baik pembebasannya,” tambah Tene.
Menlu dalam kesempatan itu juga menyampaikan bahwa pembebasan Aung San Suu Kyi akan menjadi bagian dari solusi dan kemajuan demokrasi di Myanmar. “Kita berharap kondisi demokrasi di Myanmar terus berkembang,” tutup Tene.
Suu Kyi dibebaskan pada awal November lalu. Dalam pidato setelah pembebasannya, Suu Kyi bertekad akan meneruskan perjuangan untuk demokrasi, rekonsiliasi dan HAM. Suu Kyi telah menghabiskan 15 tahun dari waktu 20 tahun terakhir sebagai tahanan rumah.
dtc/tiw