Jakarta--Hingga akhir November 2010, pemerintah telah membayar cicilan utang luar negeri Rp 42,2 triliun atau 77,9% dari target APNB-P 2010. Jumlah ini lebih rendah dari periode yang sama di 2009 karena penguatan rupiah.
Demikian siaran pers yang disampaikan oleh Kepala Biro Humas Kemenkeu Yudi Pramadi, Senin (20/12).
“Pembayaran cicilan pokok utang luar negeri Rp 42,2 triliun atau 77,9% dari target APBN-P 2010. Jumlah ini lebih rendah Rp 11,2 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2009 yang sebesar Rp 53,4 triliun disebabkan oleh menguatnya rata-rata nilai tukar rupiah tahun 2010 (Rp 9.093/US$) dibanding 2009 (Rp 10.494/US$),” tutur Yudi.
Secara keseluruhan, utang luar negeri pemerintah hingga 30 November 2010 dikatakan berkurang Rp 18,9 triliun. Pengurangan ini dikatakan mencapai 12.138,1% dari target APBN-P 2010. Selain karena pembayaran cicilan utang, di tahun ini jumlah penarikan pinjaman program hanya Rp 12,2 triliun atau lebih rendah Rp 6,2 triliun dibandingkan 2009.
Selain cicilan pokok, sepanjang Januari-November 2010 pemerintah juga membayarkan bunga utang Rp 78,6 triliun atau 74,4% dari pagu dalam APBN-P 2010.
Pembayaran bunga utang ini lebih rendah dari periode yang sama tahun 2009 karena rendahnya tingkat bunga dan penguatan nilai tukar rupiah.
dtc/tya