Sport
Senin, 20 Desember 2010 - 07:24 WIB

Kuno, distribusi tiket ala PSSI

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Ratusan bahkan ribuan fans dibuat kecewa dengan sistem penjualan tiket Piala AFF 2010 yang dilakukan PSSI dan LOC lokal. Cara-cara yang ditempuh dinilai sudah ketinggalan jaman alias kuno.

Salah satu fans yang dipaksa menelan kekecewaan akibat buruknya manajemen tiket Piala AFF adalah Reza. Pria asal Bandung itu gagal mendapat tiket dan menyaksikan Firman Utina dkk berlaga meski sudah membayar uang senilai Rp 12 juta.

Advertisement

Reza sebelumnya membayarkan jumlah uang tersebut untuk mendapatkan 50 tiket kelas tribun, 12 tiket kelas 2 dan 10 tiket VIP barat. Pada Minggu (19/12 kemarin dia datang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno dengan membawa kuitansi bercap PSSI, yang sebelumnya dijanjikan bisa ditukar dengan tiket masuk.

Itu hanya satu gambaran kecil akan kacaunya manajemen penjualan tiket sepanjang Piala AFF 2010. Bayangkan saja, sejak laga pertama PSSI dan LOC lokal hanya menyediakan satu titik di GBK untuk malayani pembelian tiket.

Advertisement

Itu hanya satu gambaran kecil akan kacaunya manajemen penjualan tiket sepanjang Piala AFF 2010. Bayangkan saja, sejak laga pertama PSSI dan LOC lokal hanya menyediakan satu titik di GBK untuk malayani pembelian tiket.

Anehnya lagi, PSSI juga tidak memanfaatkan kemajuan teknologi dalam mendistribusikan karcis pertandingan. Jika banyak event besar berskala internasional tiket bisa didapat secara online, cara tersebut belum diterapkan dengan maksimal oleh PSSI.

Raja Karcis memang sudah digandeng, namun mereka juga menjual tiket secara manual: fans harus datang ke kantor mereka di wilayah Manggarai untuk mendapat tiket yang diinginkan.

Advertisement

“PSSI sharusnya tau klo Indonesia itu negara besar dan penggibolnya pun byk jd hrs antisipasi smua mslh tiket aj msh kacau gmn gelar piala dunia,” seru Payrock Alinea di akun Facebook seperti dilansir detikcom.

“Tiket online udh ada bos,,tp sma aj msh ribet sistematikanya,. iya TEKNOLOGI udah ada dan smakin canggih tp SDMnya boz yg gk sebanding dengan TEKNOLOGInya…” timpal Ahmedo Guffri.

“Dah mahal, ngantri, dah gt nggak ada..,” sahut Pujay Pawiro menanggapi.

Advertisement

Yang kemudian tak kalah mengejutkan adalah dugaan adanya oknum polisi yang mengizinkan fans tanpa tiket masuk asal membayarkan uang sebesar Rp 100.000 per orang. Demikian disampaikan salah seorang fans dengan akun Twitter @george_oehlers yang berada di GBK.

“Ada oknum polisi yg meminta per org 100rb utk bs masuk tribun tanpa tiket!! Hebat! (dpn VIP timur),” demikian tulisnya.

dtc/nad

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Distribusi Tiket
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif