Soloraya
Jumat, 17 Desember 2010 - 00:05 WIB

Pematang sawah di Plupuh diusulkan dicor

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Pematang sawah sepanjang 1 kilometer (km) di Desa Gentanbanaran, Kecamatan Plupuh diusulkan dicor, lantaran dinilai menghambat distribusi hasil pertanian.

Usulan pengecoran di jalan pematang sawah atau disebut jalan usaha tani (JUT) antara Dukuh Dreyan ke Dukuh Bandung senilai Rp 50 juta tersebut disampaikan melalui Dinas Pertanian Sragen.

Advertisement

Kepala desa (Kades) Gentanbanaran, Teguh Prakosa, saat ditemui Espos, di ruang kerjanya, Kamis (16/12), mengatakan kondisi pematang sawah yang hanya berupa jalan tanah tersebut menyulitkan petani yang hendak mengangkut hasil pertanian dari lahan. Apalagi saat hujan tiba, pematang sawah menjadi becek dan nyaris tak bisa dilalui. “Petani jadi sulit mengangkut hasil panen kalau musim hujan,” ungkap Teguh.

Dia melanjutkan rencananya jalan pematang sawah sepanjang 1 km itu akan dicor di dua sisi, masing-masing selebar 0,5 meter. Dengan adanya jalan cor tersebut, petani lebih mudah mengangkut hasil bumi. Tak hanya itu, kondisi jalan yang baik juga memungkinan alat-alat pertanian, seperti traktor dan gerobak melintas dengan mudah.

Untuk keperluan pengecoran jalan, Teguh menegaskan petani di desanya siap membantu dana swadaya. Seperti tahun ini, untuk merampungkan pekerjaan petani suka rela menyumbang dana Rp 50.000/pemilik/seperempat hektar lahan.

Advertisement

Usulan serupa juga disampaikan pemerintah Desa Gawan, Kecamatan Tanon. Kades Gawan, Sutrsina menerangkan pengecoran JUT di desanya diusulkan di Dukuh Ngamban, desa setempat. Menurut Sutrisna, jalan pematang yang cor akan sangat membantu petani, lantaran dapat menghemat biaya pengangkutan.

Selama ini, dia menerangkan, saat kondisi tanah becek, untuk mengangkut hasil pertanian petani membutuhkan biaya jasa angkut menggunakan ojek. Pengangkutan satu sak hasil panen padi, biasanya dihargai Rp 7.500.

“Bisa diangkut sendiri, minimal pakai gerobak yang ditarik sepeda motor. Atau jika kondisi jalan benar-benar kuat mobil pick up bisa melintas hingga ke tengah areal persawahan. Lebih hemat dan efisien,” jelas dia.

tsa

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Plupuh
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif