News
Selasa, 14 Desember 2010 - 10:04 WIB

Dikawal 4 kapal, Wapres pantau batas Malaysia

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Tarakan— Wakil Presiden Boediono hari ini meninjau pos penjagaan perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Timur. Sebanyak empat Kapal Republik Indonesia (KRI) pun disiapkan untuk mengamankan kedatangan orang nomor dua di Indonesia ini.

Empat KRI yang merupakan bagian dari protokol pengamanan laut itu adalah KRI Wiratno, KRI Tedung Selar, KRI Yos Sudarso, dan KRI Iskandar Muda. Keempat kapal perang itu akan bersiaga di perairan Karang Unarang, Selasa (14/12).

Advertisement

Walau KRI disiagakan, Boediono akan menggunakan helikopter dari Tarakan ke Pulau Sebatik. Boediono akan meninjau sekitar tiga pos di Pulau Sebatik.

Pertama, Boediono akan meninjau Pos Angkatan Laut di Sungai Nyamuk. Dalam peninjauan di lokasi ini, Wapres juga akan mendengarkan paparan dari Komandan Armada Timur.

Kedua, pos yang ditinjau adalah Pos Pengamanan Perbatasan TNI Angkatan Darat. Terakhir, yang ditinjau adalah pos di Patok III di H. Kuning Sei Pancang.

Advertisement

Selama di Pulau Sebatik, terdapat ratusan personil TNI/Polri yang akan menjaga pengamanan Wapres. Pengamanan juga akan dibantu dari Satuan Polisi Pamong Praja dan Petugas Dinas Perhubungan.

Selain itu, sebelum meninjau sejumlah perbatasan Wapres akan berdiskusi dengan pelajar dan komunitas pendidikan di wilayah Nunukan. Diskusi akan dilakukan di Pondok Pesantren Mutiara Bangsa.

Peninjauan Wapres ke Pulau Sebatik merupakan bagian dari Peringatan Hari Nusantara ke-11 tahun 2010. Hari ini diperingati setiap 13 Desember untuk memperingati Deklarasi Djuanda, 13 Desember 1957.

Advertisement

Deklarasi itu merupakan pernyataan Pemerintah Indonesia tentang Wilayah Perairan Indonesia. Salah satu isi penting dari Deklarasi Juanda saat itu adalah penetapan batas 12 mil laut. Selain itu, segala perairan di sekitar, di antara, dan yang menghubungkan pulau-pulau Indonesia adalah bagian yang wajar dari wilayah Indonesia ditetapkan memiliki kedaulatan penuh.

vivanews/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif