News
Kamis, 9 Desember 2010 - 11:29 WIB

Diperlukan, sinergi antarpelaku kembangkan industri kreatif

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Sektor kerajinan, fesyen dan seni pertunjukan menjadi sektor industri kreatif yang paling potensial di Kota Solo. Hanya saja, dalam pengembangannya industri kreatif ini masih menemui beberapa permasalahan.

Permasalahan tersebut di antaranya, dukungan sumber daya manusia yang siap pakai bagi industri kurang sinkron. Kedua, Pemerintah Kota Solo belum mempunyai master plan pengembangan industri kreatif. Demikian disampaikan Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Manajemen dan Bisnis UMS, Anton Agus Setiawan, di sela-sela Workshop Model Pengembangan Industri Kreatif Kota Solo dengan Kerangka Klaster Pariwisata kerjasama dengan Bank Indonesia (BI) Solo, di Solo Paragon, Kamis (9/12).

Advertisement

Semestinya, lanjut Anton, ratusan seni pertunjukkan di Solo bisa dimanfaatkan oleh pelaku kerajinan dan fesyen atau industri pendukung seperti perhotelan dan biro perjalanan wisata menjadi sebuah paket wisata. Sementara, Dosen ISI Solo, Dwi Wahyudiarto, menyampaikan pemahaman dunia wirausaha bagi kalangan seniman masih minim. “Seniman lebih banyak fokus pada idealisme seni. Semestinya, ada sinergi antara seniman yang menggunakan idealismenya dengan pelaku bisnis yang terus melakukan naluri bisnisnya.”

Pada kesempatan yang sama, Redaktur Senior Harian Umum SOLOPOS, Mulyanto Utomo menambahkan, industri kreatif perlu diinformasikan kepada masyarakat melalui media massa. Baik dalam bentuk launching produk, iklan, atau kegiatan lain yang memungkinkan diliput pers.

haw

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Industri Kreatif
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif