SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Karanganyar (Espos)–Sebanyak empat rumah di tiga desa di wilayah Kecamatan Jatiyoso rusak setelah diterjang longsor yang terjadi pada Rabu (8/12) malam kemarin. Sementara tiga rumah terancam longsor lantaran talut pekarangan rumah longsor.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Karanganyar hampir empat jam lebih itu juga menyebabkan dua sarana prasrana infrastruktur longsor. Total kerugian ditaksir mencapai hingga ratusan juta rupiah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Aji Pratama Heru K kepada wartawan, Kamis (9/12) mengatakan longsor terjadi di beberapa titik yang tersebar di tiga desa, yakni Desa Wonokeling, Desa Petung dan Desa Tlobo, wilayah Kecamatan Jatiyoso.
Menurut keterangan warga, kejadian tersebut diawali dengan hujan yang cukup deras dari pukul pukul 13.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung cukup lama tersebut sehingga menyebabkan tanah longsor yang menimpa beberapa rumah warga dan sebagian kerusakan infrastruktur.
Tim BPBD, lanjutnya, kemudian langsung terjun ke lokasi dan melakukan evakusi setelah menerima laporan adanya longsor di wilayah Kecamatan Jatiyoso tersebut. Heru meminta warga di zona merah longsor meningkatkan kewaspadaannya. Yakni mereka yang tinggal di 34 desa/kelurahan yang terletak di delapan kecamatan. Apalagi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan curah hujan tinggi berlangsung hingga Februari mendatang.
Dari pemetaan yang dilakukan, zona rawan longsor di delapan kecamatan adalah Kecamatan Jenawi, Ngargoyoso, Kerjo, Karangpandan, Tawangmangu, Matesih, Jatiyoso dan Jatipuro. Kepada warga yang tinggal di daerah rawan tersebut, pihaknya terus melakukan sosialisasi tanda-tanda longsor termasuk menyiapkan jalur evakuasi.
Heru mengharapkan adanya partisipasi masyarakat untuk segera melaporkan setiap terjadi bencana ke BPBD Karanganyar. Pihaknya telah menyediakan saluran telpon di 0271 495997 untuk menerima laporan dari masyarakat.
isw