News
Sabtu, 4 Desember 2010 - 09:43 WIB

Gudang senjata di Koja, tak libatkan teroris

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta-– Kepolisian Daerah Metro Jaya yakin temuan bahan peledak dan senjata api di Jalan Walang Permai, Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/12), tidak terkait teroris.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Suparman, menegaskan tidak ditemukan indikasi ke arah teroris. Penjelasan mengenai terkait dengan jaringan teroris tidak ditemukan dari pelaku yang telah diamankan.

Advertisement

“Masih diselidiki, belum ada dugaan teroris. Tapi ini jelas ilegal,” kata Sutarman.

Anggota Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dan Gegana Satuan Brimob Polda Metro Jaya, masih mendalami temuan barang bukti dalam penggerebekan. Dari mana asal dan model penyimanan bahan peledak dan senjata api itu.

Advertisement

Anggota Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dan Gegana Satuan Brimob Polda Metro Jaya, masih mendalami temuan barang bukti dalam penggerebekan. Dari mana asal dan model penyimanan bahan peledak dan senjata api itu.

Pengawasan Polri atas peredaran bahan peledak, memastikan tidak adanya pendistribusian dari perusahan tambang. “Bahan peledak secara resmi berada di bawah koordinas Polri,” ujarnya.

Pada data indentifikasi polisi, dari kantor bercat biru dan putih, ditemukan 12 senjata api, terdiri dari dua senjata laras panjang dan 10 laras pendek, antara lain berjenis TIF kaliber 22.

Advertisement

Alat hisap narkoba juga bagian dari barang bukti polisi, selain satu mobil BMW B 8136 OW dan dua motor jenis Honda Vario B 6604 UGH, dan Honda Supra B 6108 AT yang berada di halam kantor PT Philia Mandiri Sejahtera itu.

Satu tersangka berinisial HSP, 43, yang menjadi tersangka utama tercatat sebagai residivis 2002, dengan catatan kasus kepemilikan senjata api. Dua tersangka lain ADG, 34, dan AU, 51, lebih dulu ditangkap petugas.

Dari pengembangan, penggeledahan kembali dilakukan polisi di rumah HSP Jalan Muncang Dalam Blok K RT 4 RW 13, Keluruhan Lagoa, Kota, Jakarta Utara. Penggerebekan yang dilakukan polisi terhadap HSP dilakukan atas kecurigaan polisi dengan praktek jual beli narkoba yang dilakukan tersangka.

Advertisement

Drama penggeledahan kediaman HSP, yang merupakan bos PT Philia Mandiri Sejahtera, diwarnai aksi penghilangan barang bukti yang dilakukan Nurhayati, istri HSP.

Tim identifikasi Polres Jakarta Utara, berserta tiga personel Gegana Polda Metro, dua personel Detasemen Khusus Antiteror, dan Unit Reskrim Polres Jakarta Utara mendapati 50 lembar uang pecahan 100 dolar US di dalam lubang WC.

Barang bukti uang palsu yang belum selesai dicetak itu akan dibakar Nurhayati di dalam kamar mandi. Karena aksi yang dilakukan Nurhayati, polisi langsung membatasi ruang gerak keluarga pelaku saat  penggeledahan dilakukan.

Advertisement

“Dia melakukan itu untuk menghilangkan barang bukti,” jelas Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Andap Budhi Revianto.

vivanews/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif