Soloraya
Kamis, 2 Desember 2010 - 13:49 WIB

Gubernur sentil kinerja lima tahun Sunarna

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)–Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo berulangkali menyentil kinerja Bupati Klaten, Sunarna selama lima tahun belakangan.

Setilan-sentilan itu diberikan Bibit dalam sambutannya pada Sidang Paripurna Istimewa Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Periode 2010/2015 di Pendapa Sekda Pemkab Klaten, Kamis (2/12).

Advertisement

Sentilan pertama diberikan Bibit berkaitan dengan maraknya penambangan galian C yang beroperasi di lereng Gunung Merapi tepatnya di Kecamatan Kemalang Klaten. Selain mengeksploitasi alam, Bibit menuding, beroperasinya angkutan berat pengangkut pasir dan batu (Sirtu) telah merusak ruas jalan lintas kabupaten.

“Jalan Klaten-Boyolali itu milik Provinsi Jateng. Truk penganggkut Sirtu telah merusaknya. Kendati sudah sering diperbaiki, tak lama kemudian pasti rusak kembali. Kalau sudah seperti ini salah siapa? Mestinya penambangan galian C bisa ditertibkan Pemkab Klaten agar tidak menimbulkan kerugian di mana-mana,” celetuk Bibit.

Sentilan kedua diberikan Bibit menanggapi wabah hama wereng yang telah mengakibatkan ratusan ha lahan pertanian di Klaten gagal panen. Bibit mengakui, Kabupaten Klaten merupakan salah satu lumbung padi di Jawa Tengah. Akan tetapi, wabah hama wereng telah mengakibatkan para petani mengalami rugi besar.

Advertisement

“Kalau hama wereng masih menjadi wabah dan tak mampu dikendalikan itu salah siapa? Adanya wabah wereng itu karena penanganannya Pemkab Klaten tidak maksimal,” seloroh Bibit.

Dalam kesempatan itu, Bibit meminta pasangan Bupati dan Wakil Bupati, Sunarna-Hartini bisa menepati janji-janji keduanya selama masa kampanye. Dia menilai, syarat menjadi seorang pemimpin adalah jujur dan dekat dengan rakyat. “Kalau hama wereng masih menyengsarakan petani, apakah ini bukti kalau pemimpinnya dekat dengan rakyat,” paparnya.

Sentilan-sentilan itu sempat membuat para pendungkung Sunarna-Hartini yang berada di luar pendapa terprovokasi. Mereka mengeluarkan seruan-seruan yang meminta Bibit menghentikan sambutannya. “Sudah-sudah, kelamaan ceramahnya,” seru para pendukung Sunarna-Hartini dari luar pendapa yang sempat menyita perhatian tamu undangan. Menanggapi hal itu, Bibit pun lantas mengakhiri ceramahnya.

Advertisement

Sementara itu, Bupati Klaten, Sunarna saat ditemui wartawan seusai acara menanggapi dingin sentilan-sentilan Bibit waluyo. Terkait maraknya penambang galian C, Sunarna mengaku tidak memiliki hak untuk melarangnya. Menurutnya, pihaknya hanya berwenang merekomendasikan usulan izin penambangan ke Provinsi. Sementara izin penambangan itu diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. “Izinnya saja ada di provinsi bagaimana saya mau melarangnya,” aku Sunarna.

mkd

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif