SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Espos)--Kasus penyakit Human Immunodeficiency Virus/Aquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kota Solo terus meningkat jumlahnya dan semakin mengkhawatirkan.
Hingga November 2010, tercatat jumlah kasus penyakit HIV/AIDS di Kota Bengawan mencapai 482 kasus dengan pasien meninggal dunia mencapai 144 orang.
Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Kota Solo Harsoyo Soepodo mengemukakan kasus penyakit HIV/AIDS meningkat tajam selama tiga tahun terakhir. Dari data di sejumlah klinik voluntary counseling test (VCT), pada tahun 2008, tercatat ada 107 kasus penyakit HIV/AIDS. Sementara tahun 2009, meningkat jumlahnya menjadi 111 kasus. Dan hingga akhir November 2010 ini, jumlahnya kembali naik menjadi 164 kasus.
“Hal ini perlu disikapi secara serius tidak hanya oleh KPA Kota Solo, Pemerintah Kota (Pemkot) melainkan seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Harsoyo dalam upacara peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) di Halaman Kompleks Balaikota Solo, Rabu (1/12).
Pada kesempatan tersebut, disampaikan pula pernyataan sikap dari jaringan lembaga swadaya masyarakat (LSM) peduli HIV/AIDS, berbagai elemen masyarakat Kota Solo, instansi Pemkot Solo dan KPA, dengan komitmennya untuk menanggulangi penyebaran HIV/AIDS di Kota Solo. Mereka juga meminta dukungan dari Pemkot Solo terhadap upaya dan langkah dalam menanggulangi penyebaran penyakit tersebut.
Selain itu, momentum peringatan HAS tersebut dimeriahkan pula dengan berbagai atraksi dari jaringan LSM peduli HIV/AIDS, kalangan mahasiswa, Himpunan Waria (wanita pria-red) Solo (Hiwaso), Solo Batik Carnival (SBC) dan sebagainya. Salah satunya tari ‘Tanda Tanya’ yang dipersembahkan Teater Sopo Fisip Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
sry