News
Senin, 29 November 2010 - 08:24 WIB

Demokrat: Tak masalah, Golkar keluar koalisi

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Partai Demokrat (PD) sudah tidak memandang penting lagi kebersamaan dengan Partai Golkar di Setgab koalisi. PD sudah terlanjur kecewa karena Golkar mengusung Ketum Golkar Aburizal Bakrie menjadi capres 2014, kemudian mulai melupakan komitmen koalisi.

“Padahal Golkar jangan mimpi jadi pemenang. Mempertahankan posisi nomor dua saja sulit,” ujar Jubir PD, Ruhut Sitompul, kepada detikcom, Senin (29/11/2010).

Advertisement

Padahal, menurut Ruhut, seharusnya Golkar sebagai anggota koalisi yang terakhir masuk memahami komitmen koalisi. Bukan malah menyusun strategi pemenangan Pilpres, karena baru setahun Setgab terbentuk.

“Oleh karena itu kalau mau keluar ya silahkan lah, kan Golkar gabung sebelum punya calon presiden sendiri,” sindir Ruhut.

Sebelumnya diberitakan, Ruhut mengaku kecewa dengan sikap Ketum Golkar Aburizal Bakrie yang tidak juga mengingatkan anak buahnya agar menghargai koalisi. Ruhut menilai komitmen Golkar terhadap koalisi nol besar.

Advertisement

“Tetap yang saya salahkan adalah Aburizal Bakrie. Karena sebagai Ketua Umum dia selalu berkata tidak apa-apa demokrasi koalisi selalu berbeda,” keluh Ruhut.

Ruhut pun mengingatkan Golkar bahwa rendahnya komitmen kebersamaan Golkar dalam koalisi bisa berimbas ke reshuffle kabinet. Ruhut meyakini SBY tak punya batas kesabaran menghadapi Golkar.

“Kaitan reshuffle itu hak prerogatif Presiden, tapi dalam politik apapun bisa terjadi. Golkar harus waspada, kalau mereka begini terus, waspadalah!” ancam Ruhut.

Advertisement

Ruhut kemudian menyinggung kedekatan dengan PDIP yang semakin mesra. PD, menurut Ruhut, tak takut lagi kehilangan Golkar.

“Apalagi kami punya pacar yang makin mesra dengan PDIP,” pungkas Ruhut sambil tertawa.

dtc/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif