Soloraya
Senin, 29 November 2010 - 21:34 WIB

418 Hektare hutan di Boyolali rusak

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)--Kerugian akibat kerusakan hutan karena erupsi Merapi di wilayah Boyolali dan Klaten mencapai puluhan miliar rupiah. Kerugian itu baru sebatas kerusakan tegakan pohon, belum termasuk kerusakan ekosistem yang ada.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Tri Prasetyo melalui Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II BBTNGM Joko Priyono mengatakan pihaknya sudah menyelesaikan pendataan luasan hutan yang mengalami kerusakan di wilayah Boyolali dan Klaten.

Advertisement

Menurut Joko, untuk wilayah Boyolali kerusakan mencapai 418 hektare (Ha) dengan kerugian mencapai Rp 16,176 miliar.

“Sedang untuk hutan yang masuk wilayah Klaten tercatat seluas 772,5 Ha dengan kerugian sebesar Rp 29,895 miliar. Mayoritas kerusakan adalah pohon akasia dekuren dan dadap,” papar dia kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (29/11).

Ditambahkan Joko, kerusakan paling parah terjadi di wilayah Wonopedut, Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo. Selain itu, kerusakan juga terjadi di wilayah Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo.
“Sedang di Klaten, kerusakan parah terjadi di Balerante, Kemalang,” papar dia.

Advertisement

Kerugian itu, imbuh Joko, tidak termasuk kerugian ekosisten. Pasalnya, kerusakan ekosistem itu tidak ternilai lagi. Pasalnya, kawasan di lereng Merapi itu termasuk kawasan konservasi dengan perhitungan yang menyeluruh. Termasuk kerugian akibat pohon yang tak bisa memproses karbondioksida menjadi oksigen.

Mengenai rehabilitasi hutan, pihak BTNGM sudah memiliki rencana tersebut. Namun, rehabilitasi belum dilakukan dalam waktu dekat.
“Kondisi Merapi juga belum aman sepenuhnya. Bahkan, kami juga belum melakukan pengecekan kondisi hutan secara keseluruhan,” papar dia.

fid

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Boyolali Merapi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif