News
Sabtu, 27 November 2010 - 21:29 WIB

Pakistan tawarkan hadiah dan perlindungan untuk info Taliban

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Islamabad–Pakistan pada Sabtu (27/11) mengumumkan hadiah 10 juta rupe (sekitar 120.000 dolar) bagi siapa saja yang memberikan informasi mengenai Taliban mengingat Islamabad sedang berjuang untuk mengalahkan militan Islam tersebut.

“Pemerintah akan membuat kesepakatan untuk melindungi informan dan keluarga mereka di mana pun di wilayah negara, bahkan hingga di luar negeri, bila mereka takut kalau Taliban mungkin menyakiti mereka,” kata Menteri Dalam Negeri Rahman Malik kepada wartawan.

Advertisement

Malik mengemukakan bahwa kebanyakan Taliban berasal dari sayap militan Sunni terlarang, Laskhar-e-Jhangvi dan Sipah-e-Sahaba.

Laskhar-e-Jhangvi dikenal sebagai sayap gerakan Sunni yang paling ekstrim dan dituduh membunuh ratusan kaum minoritas muslim Syiah setelah kemunculannya pada awal 1990-an. Kelompok itu dilarang oleh Presiden Pervez Musharraf pada 1999.

Kelompok tersebut memainkan peran penting pada penculikan dan pembunuhan wartawan Amerika Daniel Pearl dari Karachi pada 2002 dan usaha percobaan pembunuhan ganda kepada sekutu kunci AS, Musharraf pada Desember 2003.

Advertisement

Sipah-e-Sahaba juga merupakan sayap ekstremis Sunni terlarang yang berada di balik serangan atas kelompok Syiah.

Sekitar 4.000 orang terbunuh dalam serangan bom dan bom bunuh diri sejak tentara pemerintah menyerang masjid ekstrimis di Islamabad pada Juli 2007, menuduh Taliban dan jaringan militan lainnya di seluruh Pakistan sebagai dalam pengeboman.

Taliban dan militan dalam jaringan Al Qaida memiliki basis di sebelah baratlaut Pakistan dan di daerah pedalaman semi-otonom di sabuk sepanjang perbatasan Afghanistan.

Advertisement

Pejabat Afghanistan dan AS mengatakan pemimpin mereka menikmati perlindungan dari Pakistan.

Pakistan dengan tegas membantah adanya kolusi dan menyatakan lebih dari 2.420 tentaranya tewas untuk melawan militan Islam sejak 2002 saat AS menjadikan negara itu garda terdepan atas perang terhadap Al Qaida.

ant/nad

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif